Pesawat AirAsia Hilang

Rumah Keluarga Penumpang AirAsia QZ8501 Dijaga 24 Jam

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menginstruksikan jajarannya untuk mengamankan aset rumah korban pesawat AirAsia

Editor: Eka Dinayanti
AFP PHOTO / MANAN VATSYAYANA
Keluarga penumpang pesawat AirAsia QZ8501 bereaksi setelah menerima informasi ditemukannya jenazah dan serpihan pesawat, di crisis-centre Bandara Juanda, Surabaya, Selasa (30/12/2014). Pesawat AirAsia QZ8501 yang mengangkut 155 penumpang serta 7 awak, jatuh pada Minggu pagi. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, SURABAYA — Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menginstruksikan jajarannya untuk mengamankan aset rumah korban pesawat AirAsia QZ8501. Risma khawatir, rumah keluarga korban pesawat yang ditinggal justru menjadi objek tindak kriminal seperti pencurian dan perampokan.

Merespons instruksi Risma, Kepala Bakesbang Linmas Kota Surabaya Soemarno menyatakan, perintah tersebut sudah disampaikan Wali Kota sejak pesawat jurusan Surabaya-Singapura itu dinyatakan hilang pada Minggu (28/12/2014) pagi.

"Setelah kami kumpulkan datanya, baru kami lakukan pengamanan rumahnya," kata Soemarno, Selasa (30/12/2014) malam, di Crisis Centre Bandara Juanda, Surabaya.

Dari 80 data korban pesawat QZ8501 asal Surabaya, sebagian besar tinggal di kompleks perumahan.

Selain oleh Bakesbang Linmas, penjagaan dilakukan dengan bekerja sama Satpol PP, Babinkamtibmas Polri, dan Babinsa TNI.

"Penjagaan dilakukan selama 24 jam dengan tiga kali pergantian shift," katanya.

Soemarno mengatakan, pihaknya tidak hanya diberi tugas melakukan penjagaan, tetapi juga membantu keperluan keluarga korban pasca-ditemukannya serpihan AirAsia.

Sebelumnya, layanan khusus dari Risma untuk keluarga korban pesawat QZ8501 asal Surabaya itu sempat diprotes keluarga korban dari non-Surabaya. Mereka juga meminta diperhatikan seperti keluarga korban asal Surabaya.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved