Elpiji 12 Kg Sentuh Rp 165 Ribu
Karena kembali naiknya harga elpiji nonsubsidi itu, Wardhani berencana berpindah menggunakan elpiji 3 kg.
BANJARMASIN, BPOST - Wardhani terkejut. Warga kawasan Pekapuran Raya, Banjarmasin itu tersentak saat membeli elpiji (tabung) 12 kilogram (12 kg) di toko pengecer. Betapa tidak, sang penjual mengatakan harga elpiji 12 kg naik menjadi Rp 165 ribu.
Selama ini, Wardhani harus mengeluarkan uang Rp 145 ribu untuk membeli elpiji ‘tabung biru’, sejak pemerintah menaikkan harganya pada 10 September 2014 lalu. “Kata penjualnya, harganya naik lagi mulai Jumat (2/1) kemarin. Kok tidak ada pemberitahuannya kepada masyarakat,” ucap dia, Sabtu (3/1).
Karena kembali naiknya harga elpiji nonsubsidi itu, Wardhani berencana berpindah menggunakan elpiji 3 kg. Di Banjarmasin, harga elpiji ‘melon’ di tingkat pengecer antara Rp 23-25 ribu per tabung. “Kalau dihitung-hitung, satu elpiji 12 kg hampir setara harganya dengan tujuh elpiji 3 kg,” kata Wardhani.
Memang, tanpa pemberitahuan secara luas, PT Pertamina (Persero) telah menaikkan harga jual elpiji 12 kg sebesar Rp 1.500 per kg. Dengan penyesuaian ini, harga jual rata-rata dari Pertamina menjadi Rp 9.069 per kg dari sebelumnya Rp 7.569 per kg.
Apabila ditambahkan dengan komponen biaya lain untuk transportasi, pengisian di SPPBE (stasiun pengisian dan pengangkutan bulk elpiji), margin agen dan PPN (pajak penambahan nilai), maka harga jual di agen menjadi Rp 11.225 per kg atau Rp 134.700 per tabung, dari harga sebelumnya Rp 9.575 per kg atau Rp 114.900 per tabung.
Selengkapnya baca Banjarmasin Post edisi cetak Minggu (4/1/2015) atau klik http://epaper.banjarmasinpost.co.id