Ikan Bernama Jomblo Ini Diburu Para Chef Lokal

Walau kecil namun ikan ini menyimpan rasa yang istimewa, manis dan gurih. Sejak belasan tahun terakhir bahkan lajang menjadi incaran para chef lokal

Penulis: Umi Sriwahyuni | Editor: Ratino Taufik
zoom-inlihat foto Ikan Bernama Jomblo Ini Diburu Para Chef Lokal
net
Ikan Lajang

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Para nelayan sepakat menjuluki ikan berbentuk bulat dengan panjang sekitar sepuluh sampai 15 sentimeter ini dengan nama ikan lajang alias jomblo.

Dan nama itu disepakati para konsumennya. Padahal semasih hidup di laut mereka merupakan komunitas yang solid, berkumpul beribu-ribu hingga menyerupai sosok ikan besar berenang.

Walau kecil namun ikan ini menyimpan rasa yang istimewa, manis dan gurih. Sejak belasan tahun terakhir bahkan lajang menjadi incaran para chef lokal yang biasa membuat jajanan favorit masyarakat Banua yaitu pentol.

Apalagi saat ini daging sapi yang menjadi bahan campuran orisinal pentol, harganya lebih seratus ribu per kilo.

“Kalau musim lajang, saya pilih ikan ini untuk campuran bahan pentol. Tidak menurunkan rasa, bahkan tampilannya bisa agak kehitaman seperti campuran daging sapi,” ujar Naryo, yang mengaku sudah berjualan pentol belasan tahun.

Bahkan, menurutnya, campuran ikan lajang di bahan pentol, lebih menarik ketimbang menggunakan daging ayam.

“Campuran daging ayam menjadikan hasil pentol yang agak pucat,” ujarnya

Itulah sebabnya, ikan lajang laris manis di pasaran akibat serbuan para chef lokal kuliner pentol ini.

“Wah..kalau ikan lajang ini jatahnya para paman pentol. Tapi masyarakat juga senang karena rasanya yang gurih kalau digoreng menimbulkan aroma yang memicu lapar,” ujar satu pedagang ikan lajang.

Namun, hari-hari dalam dua pekan terakhir ini, para chef lokal dan penggemar ikan jomblo ini harus gigit jari. Setelah kosong cukup lama, kini muncul lagi dengan harga yang wouww.

“Satu kilo bisa mencapai Rp 30 ribu,” ujar seorang ibu yang mengaku terkejut mendengar harga ikan lajang semahal ini.

Tapi, menurut para pedagang ikan laut di pasar-pasar tradisonal Banjarmasin, bukan hanya ikan lajang yang mahal, ada sejumlah ikan laut lainnya juga demikian.

“Laut kan cuaca buruk, jadi mungkin lajang terpencar sehingga sulit ditangkap,”ujar pedagang itu lagi.

Satu rekomendasi untuk mengolah ikan lajang selain untuk campuran bahan pentol adalah, digoreng dengan dibalut adonan tepung yang sudah diberi bumbu bawang putih, sedikit ketumbar, sedikit kunyit dan racikan daun jeruk purut agar menimbulkan aroma dahsyat. Silakan coba!

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved