Lantunan Shalawat Bergema di London

Anggota induk yang merupakan pekerja domestik di London yang jumlahnya lebih dari 100 orang itu pun melanjutkan acara dengan khosidahan

Editor: Halmien
Tribunnews/Dany Permana
Jamaah berdoa dalam acara perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (3/1/2015). Perayaan Maulid Nabi yang digelar Majelis Rasulullah tersebut juga dihadiri oleh Presiden Joko Widodo. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, LONDON - Pekerja domestik Indonesia di Inggris yang tergabung dalam organisasi INDUK (Indonesia Networking Development) menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Gedung Kedutaan Besar RI London, Minggu (18/1/2015) siang.

Mereka melantunkan shalawat dan berzanji diiringi musik qasidahan. Acara juga diwarnai dengan pembacaan ayat suci Al Quran yang disampaikan Amal Abdillah Siraj dan saritilawah oleh Annie.

Dia mengatakan, berzanji merupakan suatu doa-doa, puji-pujian dan penceritaan riwayat Nabi Muhammad yang dilafalkan dengan irama atau nada yang biasa dilantunkan ketika kelahiran, khitanan, pernikahan dan Maulid Nabi Muhammad diikuti shalawat Nabi Muhammad.

Anggota induk yang merupakan pekerja domestik di London yang jumlahnya lebih dari 100 orang itu pun melanjutkan acara dengan khosidahan dan puncak acara diisi ceramah Bapak Muhammad Hamim yang antara lain tentang akhlak dan kepribadian Rosululloh SA.

Menurut Siti Wahida, ia merasa senang dan gembira bisa ikut merayakan Maulid Nabi di Inggris apalagi ada khosidahan dan berzanji seperti di Indonesia.

"Alhamdulilah saya sendiri sangat gembira karena seperti di Indonesia ada acara berzanji serta khosidahan saya jadi teringat saat kami masih berada di Indonesia," ujar Siti Wahida yang berjodoh dengan orang Inggris.

Diakuinya hampir seluruh rekan-rekannya juga merasakan hal yang sama, walaupun di Negara orang tetapi rasa keimanan dan ketaqwaan mereka tetap dipegang teguh, ujar Siti Wahadi.

Sementara itu Nizma Agustjik, yang hadir dalam acara Maulid Nabi Muhammad Saw mengatakan sangat bangga dengan para pekerja domestik dari Indonesia di London yang sangat kompak satu sama lainnya. "Saya sangat bangga dengan mereka karena bisa kompak dan rukun."

Diakhuinya para pekerja domestik adalah pejuang yang penuh pengorbanan, meninggalkan tanah air, kampung halaman, keluarga bahkan anak untuk berjuang mencari nafkah demi kelanjutan dan untuk survive.

Acara yang dihadiri pengurus pengajian KBRI London Djamal Djamalullail ditutup dengan acara makan bersama yang dibawa oleh para anggota Induk yang tampil ceriah dengan busana muslim dan jilbab yang berwarna warni.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved