Bisnis Terus Melemah
Bisnis batubara adalah salah satu pendukung okupansi hotel di Banjarmasin. Kontribusi huniannya antara 10 hingga 20 persen
BANJARMASIN, BPOST - Tingkat hunian hotel di Banjarmasin juga terpengaruh oleh melesunya bisnis batubara di Kalsel. Pasalnya, seringkali transaksi bisnis itu dilakukan di hotel. Apalagi, ‘pemain’ di bisnis batubara, banyak yang berasal dari luar Kalsel bahkan luar negeri.
Manajer Operasional Royal Jelita Hotel Banjarmasin, Dikdik Solehudin mengakui terdampaknya bisnis hotel akibat kondisi tersebut. Bahkan, dia mengatakan pengaruhnya sangat signifikan.
“Bisnis batubara adalah salah satu pendukung okupansi hotel di Banjarmasin. Kontribusi huniannya antara 10 hingga 20 persen. Bahkan, saat bisnis batubara lagi ramai, ada hotel yang seluruh tamnya adalah ‘orang’ batubara. Terlebih bagi hotel yang ada tempat hiburannya. Mereka yang menginap itu selain pengusaha (batubara), pembeli, teknisi dan lain-lain. Sekarang sepi sekali,” kata Dikdik, kemarin.
Karena bisnis hotel harus tetap jalan meski bisnis batubara lesu, dia mengatakan perlu ada strategi agar tingkat hunian tetap terjaga. “Kami sekarang lebih meningkatkan ekstra pelayanan terhadap tamu dengan harga khusus bagi tamu walk in dan perusahaan bidang lain,” ucap dia.
Selengkapnya baca Banjarmasin Post edisi cetak Kamis (22/1/2015) atau klik http://epaper.banjarmasinpost.co.id