Gabungkan Paket Pekerjaan Dinilai Rugikan Kontraktor Kecil
adanya penggabungan paket pekerjaan jalan tidak memberikan kesempatan bagi kontraktor kecil. Justru memuluskan perusahaan besar
Penulis: | Editor: Halmien
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Kebijakan penggabungan paket pekerjaan jalan yang sudah diumumkan untuk lelang dinilai akan mematikan para pengusaha yang bergerak dalam bidang konstruksi di Kalsel. Paket yang digabung itu bersumber dana APBN 2015.
Ketua Gabungan Pengusaha Konstruksi Indonesia (Gapensi) Kalsel, Edy Suryadi mengatakan, komitmen awal Presiden Jokowi dan Jusuf Kalla salah satunya adalah menghidupkan pembangunan di daerah dengan menghidupkan pula pengusaha daerah.
"Tapi kenyataannya, dengan adanya program dari Kementerian PU dan Perumahan perpanjangan tangannya di daerah adalah Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VII justru mematikan pengusaha daerah," katanya, Sabtu (24/1).
Dia juga mengatakan, adanya penggabungan paket pekerjaan jalan tidak memberikan kesempatan bagi kontraktor kecil. Justru memuluskan perusahaan besar yang notabene dari luar Kalsel.
"Perusahaan kontraktor kecil tidak mendapat kesempatan mendapatkan pekerjaan dari Balai. Saya menghimbau dan mewajibkan harusnya memberikan porsi kepada pengusaha daerah," tegasnya.
Menurutnya, jika Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VII tidak bisa berlaku demikian, tidak seirama dengan visi misi Jokowi dan JK maka pejabat tersebut agar diganti. Bahkan kalau perlu Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan juga diganti.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VII, Bastian Sihombing ketika dikonfirmasi membantah bahwa kebijakan tersebut mematikan kontraktor lokal. Dirinya bersikeras bahwa 50 persen paket pekerjaan di Kalsel masih memberikan kesempatan kepada kontraktor kecil.