Tak Ada Surga, Akankah Kita Tetap Beribadah?
pertanyaan di atas adalah pertanyaan umum yang kerap mengelitik sanubari dan batin kita sebagai umat Islam
Penulis: Umi Sriwahyuni | Editor: Halmien
BANJARMASINPOST.CO.ID - INI bukan untuk menjawab lagu Dhani Ahmad yang bernada seperti pertanyaan di atas. Tetapi inilah yang diuraikan Guru Zainuddin Rais, ulama di Banjarmsin pemimpin Majelis Taklim Ibu-ibu setiap Sabtu.
Menurut ulama berwajah tampan ini, pertanyaan di atas adalah pertanyaan umum yang kerap mengelitik sanubari dan batin kita sebagai umat Islam. Allah memang menyediakan surga dan neraka bagi umat manusia, dan siapa yang akan menjadi penghuni surga mereka adalah ketika di akhirat timbangan amal ibadahnya banyak, dan sebaliknya untuk penghuni neraka.
“Lalu apakah kita tetap akan beribadah sebanyak mungkin bila Allah tidak menyediakan surga?”, ujar Guru Zainuddin, pada pengajian majelis, Sabtu (28/2/2015).
Jawabannya, menurut ulama ini, sangat tergantung pada keimanan manusia. Bila keimanan itu sudah pada tingkat ikhlas beribadah hanya semata karena Allah, maka mereka akan tetap beribadah apapun yang akan terjadi.
“Dengan imbalan surga atau tidak, mereka akan tetap beribadah. Inilah hakikat beribadah seorang muslimin,” ujarnya.