514 WNI Diduga Bergabung ISIS
Terbuai Janji Jihad dan Gaji Rp 150 Juta
Ketertarikan mereka disinyalir karena gencarnya kampanye para simpatisan atau anggota ISIS. Iming-imingnya tidak tanggung-tanggung
BANJARMASINPOST.CO.ID - Meski jumlahnya tidak diketahui secara pasti, diyakini banyak warga Indonesia yang bergabung langsung dengan kelompok Islamic State Iraq and Syria (ISIS/Negara Islam Irak dan Suriah) di wilayah kekuasaannya seperti Suriah.
Ketertarikan mereka disinyalir karena gencarnya kampanye para simpatisan atau anggota ISIS. Iming-imingnya tidak tanggung-tanggung yakni bisa berjihad dan gaji yang kabarnya mencapai Rp 150 juta per bulan.
Selain itu, menurut Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marciano Norman, diduga rekruitmen dilakukan melalui jaringan keluarga. Indikasinya, ada anak-anak dan remaja dari yang diduga bergabung dengan ISIS.
“Diawali dari sang ayah kemudian mengajak istri dan anaknya,” ucap Marciano di Jakarta, kemarin.
Dia juga mengakui, sulit membatasi warga untuk bepergian ke luar negeri. Bahkan bila dilarang, modus yang digunakan para pengikut ISIS bisa makin beragam. “Karena itu perlu ada solusi terbaik untuk mengantisipasi,” tegas dia.
Berdasar data pemerintah, saat ini ada 514 warga Indonesia yang diduga bergabung dengan ISIS. Bahkan, BIN mencium jejak adanya 50 orang yang sudah berada di Suriah. Mereka rata-rata menjadi pasukan bersenjata ISIS.
Sebelumnya beredar kabar 16 warga Indonesia yang semula bergabung dengan kelompok wisata ke Turki, ‘menghilang’. Mereka diduga hendak menyusup ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS. Di waktu yang hampir bersamaan, dikabarkan polisi Turki juga menangkap 16 WNI.
Selengkapnya baca Banjarmasin Post edisi cetak Sabtu (14/3/2015) atau klik http://epaper.banjarmasinpost.co.id
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/rumah-keluarga-jusman-ary-di-surabaya.jpg)