Malaysia Pulangkan Anggota Polri

Pembunuh Sertu Tata Diikat Pakai Tambang

Sebanyak 10 anggota polisi dan empat anggota TNI, serta tiga warga sipil sebelumnya diamankan Kepolisian Malaysia

Editor: Didik Triomarsidi
banjarmasinpost.co.id/tribunnews.com
Barang bukti penangkapan anggota TNI dan Polri 

BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri Indonesia mengungkapkan Polisi dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang dianggap masuk tanpa izin ke Malaysia, telah dipulangkan ke Tanah Air. Begitu juga warga sipil yang turut diamankan.

Sebanyak 10 anggota polisi dan empat anggota TNI, serta tiga warga sipil sebelumnya diamankan Kepolisian Malaysia lantaran masuk wilayah tanpa izin ketika memburu seorang tersangka pelaku pembunuhan Sersan Satu Tata Adi Cahyono, anggota Kodim 0911/Nunukan.

“Kemarin, mereka sudah dipulangkan pihak Malaysia,” kata Direktur Perlindungan WNI Kemenlu RI, Lalu Muhammad Iqbal, di Jakarta Pusat, Senin (16/3).

Dia mengatakan, permasalahan ini sudah selesai. “Kami cek Konsul di Tawau, mereka sudah dipulangkan bukan dibebaskan. Tidak ada penahanan karena tidak sengaja memasuki wilayah di Malaysia,” ujarnya. Adapun si pelaku pembunuhan yang buron ke Malaysia, Syarif, kata Iqbal, dalam waktu dekat diserahkan ke otoritas Indonesia.

Syarif yang merupakan tersangka pelaku pembunuhan Sersan Satu Tata Adi Cahyono, anggota Kodim 0911/Nunukan, ditangkap warga di Wallace Bay, Sebatik, Malaysia, saat hendak kabur dengan mencuri perahu milik masyarakat.

Saat ditangkap, Syarif diikat dengan tambang yang dililitkan di tubuhnya. Foto saat Syarif baru ditangkap, kini beredar di media sosial facebook.

Sebelumnya, setelah membunuh Sersan Tata Adi, sekitar pukul 23.30 Wita, Senin (9/3), Syarif merencanakan kabur ke Pulau Sebatik. Sekitar pukul 01.00 dinihari, dari dermaga sekitar Pos Angkatan Laut, tak jauh dari lokasi pembunuhan di sekitar Pasar Induk, Pasar Baru, Kecamatan Nunukan, Syarif menyeberang ke Pulau Sebatik, dibantu Samad.

Menurut Kapolres Nunukan, AKBP Christian Tory, Senin (16/3), Syarif menyeberang menuju ke Bambangan, Pulau Sebatik dengan menumpang speedboat yang dibawa Samad. Setibanya di Bambangan, Syarif harus berjalan kaki menelusuri semak-semak masuk ke wilayah perbatasan Republik Indonesia-Malaysia.

“Dia sudah biasa sabung ayam di perbatasan. Jadi tahu keluar masuk ke sana. Itu dekat saja ke perbatasan” ujarnya.

Selengkapnya baca Banjarmasin Post edisi cetak Selasa (17/3/2015) atau klik http://epaper.banjarmasinpost.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved