Istri Terduga Pembuat Video Anak-anak ISIS Trauma Suaminya Ditangkap

BANJARMASINPOST.CO.ID, TANGERANG - Istri dari Fachri (47), terduga anggota Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Tangerang Selatan, menangis histeris. Dia disebut oleh warga sekitar kaget dan akhirnya menjadi trauma ketika tahu suaminya ditangkap oleh Satgas Densus 88/Antiteror, Minggu (22/3/2015).

Fachri ditangkap pada Sabtu (21/3/2015) sore, sekitar jam 17.30 WIB. Saat Fachri ditangkap, istri dan anak-anaknya tidak tahu. Fachri sudah diintai dan akhirnya ditangkap di depan Kantor Lurah Bakti Jaya, dekat rumahnya. Peristiwa penangkapan Fachri cukup cepat.

Pria yang diduga membuat video anak-anak ISIS itu langsung diangkut ke dalam mobil milik Polda Metro Jaya saat melintas ke persimpangan dekat Kantor Lurah dengan sepeda motor.

Istri Fachri belum mendapat kabar sejak Fachri ditangkap, dari Sabtu hingga Minggu pagi. Ibu yang biasa dipanggil Umi dan Teteh ini baru tahu suaminya ditangkap ketika hari Minggu ada sejumlah Satgas Densus 88 mendatangi dan menggeledah rumahnya.

"Pintunya didobrak, pada paksa masuk. Banyak banget orangnya gede-gede itu polisi. Kita saja sampai ngumpet di dalam rumah," kata tetangga seberang rumah Umi, Aisyah.

Umi dengan empat anak kecil dan satu bayi di rumahnya terpaksa diungsikan ke seberang rumah. Sementara Satgas Densus 88 menggeledah seluruh isi rumah tersebut sampai selesai.

Akibat rumahnya digeledah secara tiba-tiba, Umi pun menolak untuk makan hingga sore menjelang malam hari. Sesaat sebelum Densus tiba dan mendobrak pintu rumah itu, Umi beserta anak-anaknya baru saja mau makan.

Namun akhirnya makanan mereka terinjak-injak Densus. "Umi menangis saja sampai lama, kita tenangin, terus enggak lama ada saudaranya jemput ke Salemba buat tinggal sementara," ucap Aisyah.

Menurut Aisyah, seperti yang diutarakan Umi, mereka akan tinggal sementara di tempat saudara untuk menenangkan diri.

Sedangkan keempat anak Fachri terpaksa izin tidak masuk ke sekolah selama seminggu ini. Umi merupakan istri kedua dari Fachri.

Fachri atau Tuah Febriwansyah diduga berperan membina, mengarahkan, sekaligus merekrut simpatisan ISIS di Indonesia.

Bahkan Fachri juga mengurus pengumpulan serta penyaluran dana untuk kegiatan sukarelawan ISIS dan membuat berita-berita berbau agama dan SARA.