Anak Dioperasi Meninggal, Ibunya Laporkan Dokter ke Polisi
kemungkinan ada gangguan di usus anakku. Dokter cuma datang sebentar nengok
BANJARMASINPOST.CO.ID, MEDAN - Bungaria Simbolon (55), warga Jalan Menteng 7, Lorong Serasi, Medan Denai, melaporkan Dr Heri ke Mapolresta Medan, Senin (23/3/2015) kemarin. Ibu rumah tangga itu menuduh, dokter yang bertugas di RS Mitra Sejati Medan melakukan malpraktek kepada Maruli Silalahi (33), anak bungsunya.
Kepada wartawan, Bungaria bercerita tentang awal kejadian yang menimpa anaknya. Maruli mengeluh sakit di bagian dalam tubuhnya. Khawatir dengan keadaan anak kelimanya itu, dia lalu membawa Maruli ke RS Mitra Sejati, Jumat (20/3/2015) lalu. Malamnya, Maruli langsung masuk ruang operasi, sebab berdasarkan hasil diagnosa Dr Heri menderita usus buntu.
Sabtu (21/3/2015), pascaoperasi, Maruli menginap di Ruang Tulip lantai tiga. "Siap operasi inilah anakku merasa tak enak badannya. Sebagian tubuhnya tak bisa digerakan. Sampai Minggu, terus demam tinggi dia," kata Bungaria.
Maruli yang demam tinggi hingga 40 derejat celcius, membuat Bungaria panik. "Paniklah aku. Demam sampai 40 derajat. Terus datang perawat bawa selang. Kata perawatnya, kemungkinan ada gangguan di usus anakku. Dokter cuma datang sebentar nengok anakku," kata dia dengan nada emosional.
Senin (23/3/2015) sekira pukul 08.00 WIB, Maruli menghembuskan nafas terakhir. "Langsung ku buat pengaduan ke polisi," ucap Bungaria sambil menunjukan surat laporan pengaduan dengan Nomor STTLP/668/K/III/2015/Resta Medan.
Kepala Satuan (Kasat) Reskrim Polresta Medan Kompol Wahyu Bram Istanto mengatakan, laporan sudah diterima dan sedang dalam proses penyelidikan. "Sudah kita terima laporannya dan sedang diproses penyelidikan. Jika terbukti melakukan malpraktek, terlapor bisa dijerat Pasal 359 KUHPidana soal kelalaian hingga menyebabkan orang meninggal dunia," kata mantan penyidik KPK ini.
Wahyu menambahkan, untuk membuktikan tuduhan tersebut, polisi akan memanggil saksi ahli dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI). "Kita perlu meminta keterangan saksi ahli. Jenazah korban sudah kita bawa ke RS Pirngadi Medan untuk diotopsi, untuk penyelidikan lebih lanjut," kata dia.
