IAIN Bahas Larangan Cadar

Dia menilai pemakaian cadar itu termasuk tindakan radikal dalam lingkungan kampus.

Editor: Halmien

BANJARMASIN, BPOST - Ada wacana yang dibahas cukup serius dalam rapat senat IAIN Antasari, Banjarmasin, Selasa (24/3). Anggota senat yang juga mantan rektor IAIN Antasari, H Kamrani Buseri melontarkan wacana pelarangan penggunaan cadar atau burka bagi mahasiswi di kampus tersebut.

Saat itu Kamrani mempertanyakan masih mudahnya ditemukan mahasiswi bercadar di lingkungan kampus. Sang guru besar itu mengatakan pada masa kepemimpinannya dulu, mahasiswa IAIN Antasari tidak diperbolehkan menggunakan cadar. Dia menilai pemakaian cadar itu termasuk tindakan radikal dalam lingkungan kampus.

Selain itu, ucap Kamrani, dosen akan kesulitan mengenali mahasiswinya jika menggunakan penutup muka seperti cadar. Sementara, seorang dosen dituntut mengenali mahasiswa dan mahasiswinya. “Mungkin saja di balik cadar itu laki-laki,” ujar dia.

Menanggapi itu, Rektor yang juga Ketua Senat IAIN Antasari, H H Fauzi Aseri mengatakan akan melakukan pendekatan ke mahasiswi yang menggunakan cadar. “Mudah-mudahan penggunaan cadar tidak menjadi ‘virus’. Kalau satu atau dua orang saja akan kami lakukan pendekatan,” ujar Fauzi yang mengakui seorang dosen bakal kesulitan memberi nilai jika tidak ‘mengenal’ mahasiswa-mahasiswinya.

Untuk mengetahui dasar wacana yang dilontarkannya saat rapat, BPost mengontak Kamrani pada Selasa sore kemarin. Dia membenarkan telah ‘mengangkat masalah itu saat rapat senat.

Selengkapnya baca Banjarmasin Post edisi cetak Rabu (25/3/2015) atau klik http://epaper.banjarmasinpost.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved