Kami Selesaikan

LATIHAN perang yang digelar TNI di wilayah Poso, Sulteng, sejak Selasa (31/3) lalu hingga Rabu (15/4) mendatang, menuai banyak kritikan.

Editor: Eka Dinayanti
banjarmasinpost.co.id/antarafoto
Pencarian Teroris Dua Regu Pasukan Brimob bersenjata lengkap melakukan pengejaran terhadap terduga kelompok sipil bersenjata di sekitar gunung Patingkea desa Tamadue, Kecamatan Lore Timur, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Seniin (29/12). Mereka melakukan penyisiran guna mencari persembunyian kelompok Santoso cs yang sebelumnya telah menembak mati seorang warga sipil pencari Damar yakni, Garataudu (51) dan menyandera Harun Tobimbi (39) atas laporan saksi mata Viktor Polaba (32) yang berhasil melarikan diri saat kejadian tersebut. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - LATIHAN perang yang digelar TNI di wilayah Poso, Sulteng, sejak Selasa (31/3) lalu hingga Rabu (15/4) mendatang, menuai banyak kritikan.

Saat dihubungi, Kapuspen TNI, Mayor Jenderal Fuad Basya menegaskan latihan yang melibatkan 3.200 personel dari beragam kesatuan di TNI itu sudah terprogram dan dilangsungkan setiap tahun di berbagai tempat.

“Kebetulan tahun ini lokasi latihannya di Poso. Dan di Poso kebetulan kondisinya tidak aman sehingga orang menerjemahkan akan ada operasi militer besar-besaran. Tidak, bukan itu,” ujarnya di Jakarta, kemarin.

Bagaimana jika di wilayah itu terdapat anggota MIT? Fuad langsung mengatakan militer selalu sigap memberantas pengganggu stabilitas negara.

“Kalau ternyata ada kelompok pengganggu di sana, ya tentu sekaligus kami selesaikan,” tegas Fuad.

Selengkapnya baca Banjarmasin Post edisi cetak Minggu (5/4/2015) atau klik http://epaper.banjarmasinpost.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved