Dipecat dari Kopassus karena Asusila
Keluarga Ikhlas Daeng Koro Tewas
Keluarga bahkan menyatakan keyakinannya bahwa jenazah yang menjalani identifikasi di RS Bhayangkara, Palu itu memang Daeng Koro
BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Dugaan tewasnya Sabar Subagyo alias Daeng Koro, panglima kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso dalam baku tembak dengan Densus 88 Antiteror di pegunungan Desa Sakina Jaya, Parimo, Sulteng, makin kuat.
Keluarga bahkan menyatakan keyakinannya bahwa jenazah yang menjalani identifikasi di RS Bhayangkara, Palu itu memang Daeng Koro. Mereka juga mengaku telah ikhlas. Minggu (5/4/2015), polisi melakukan identifikasi fisik dengan mendatangkan istri, anak, dan paman Daeng Koro. “Keluarga sudah yakin, tetapi kami masih terus melakukan proses identifikasi hingga 100 persen,” tegas Wakapolri Komjen Badrodin Haiti.
Dia menegaskan, Daeng Koro justru lebih berbahaya ketimbang Santoso yang tidak jelas keberadaannya. Daeng Koro pula yang melakukan pelatihan militer terhadap anggota MIT. Kemampuan itu dimilikinya karena pernah menjadi personel TNI Angkatan Darat (AD).
Menurut Kapuspen TNI AD, Brigjen Wuryanto, Daeng Koro yang lahir di Bantul, DIY adalah pecatan satuan elite Kopassus. “Pada 1992 dia dipecat karena pelanggaran berat. Asusila,” ucap Wuryanto.
Selengkapnya baca Metro Banjar edisi cetak Senin (6/4/2015) atau klik http://epaper.banjarmasinpost.co.id
