Benci Matematika, Tapi Siti Raih Nilai Sempurna di Ujian Negara

Jangankan Siti, para guru di SMK Negeri 1 Tanjung Redeb tak percaya ada siswanya berhasil meraih nilai 100.

Editor: Halmien
Tribun Kaltim/Geafry Necolsen
(mengenakan kacamata) merupakan satu-satunya pelajar di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, yang meraih nilai sempurna dalam ujian nasional pada April 2015 kemarin. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BERAU - Siti Hardianti Rukmana, nama ini terdengar akrab di telinga. Ya gadis berusia 18 tahun ini memiliki nama yang mirip dengan putri mantan presiden, Soeharto. Siti merupakan salah satu dari 20 pelajar yang berhasil meraih nilai sempurna pada ujian nasional yang digelar pada April kemarin. Di Berau, hanya Siti yang berhasil meraih nilai sempurna.

“Ha? Serius? Tau dari mana?” kata Siti bertanya kepada Tribun Kaltim setengah tak percaya. Wajar saja jika Siti tak percaya meraih nilai sempurna dalam ujian nasional mata pelajaran matematika. .

Jangankan Siti, para guru di SMK Negeri 1 Tanjung Redeb tak percaya ada siswanya berhasil meraih nilai 100. Sedangkan Siti yang lahir 17 Agustus 1997 ini mengaku awalnya tidak suka pelajaran yang memang tak disukai mayoritas anak sekolah.

"Awalnya saya benci matematika, tapi lama-lama malah terasa tertantang untuk memahami rumus-rumus matematika. Semakin rumit semakin senang,” kata anak kedua dari pasangan Ahmad Jais dan Mastora ini.

Siti baru yakin menjadi satu-satunya pelajar di Berau yang meraih nilai sempurna setelah melihat berita di Tribun Kaltim. Ditanya kiat-kiatnya bisa meraih prestasi, Siti malah mengaku dirinya bukanlah kutu buku.

“Saya enggak suka belajar, lebih sering bermain di sosmed seperti facebook, instagram, twitter. Kalau belajar terus malah bikin stres, saya malah lebih sering jalan-jalan bareng teman-teman kalau malam,” ungkap gadis cantik berambut panjang ini.

Meski begitu, sebagai seorang siswi di sekolah favorit, belajar tetap menjadi kewajiban bagi Siti. “Kalau di sekolah ya saya belajar serius, tapi kalau di luar jam pelajaran saya lebih suka bermain,” imbuhnya.

Siti juga dipercaya oleh para gurunya untuk menjadi Tutor Teman Sebaya (TTS), lebih mirip asisten dosen di bangku kuliah.

“Lebih asyik, karena kita belajar bersama teman. Komunikasi lebih lancar karena kita mengenal teman-teman satu sekolah,” kata siswi jurusan akuntansi ini.

Siti mengaku bercita-cita menjadi seorang akuntan publik. Setelah lulus nanti, Siti berencana mendaftar di Sekolah Tinggi Ekonomi Muhamdiyah (STIEM) Berau.

Saat tengah berbincang, Mastorah ibunda Siti baru tiba di rumah usai menjemput putranya pulang dari sekolah. Mastora pun tak mampu menutupi rasa bangga saat mengetahui putri semata wayangnya itu berhasil meraih nilai sempurna.

Ditanya mengapa putrinya diberi nama Siti Hardianti Rukmana, Mastora tertawa. “Dulu waktu masih zaman-zaman Soeharto (berkuasa), kami sering lihat anak presiden, Siti Hardianti Rukmana sering disebut-sebut di televisi jadi begitu punya anak perempuan kami beri nama itu,” ujarnya.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved