Perawat di Inggris Bunuh Dua Pasiennya
Victorino Chua Diduga Palsukan Ijazahnya
Polisi menemukan bahwa Victorino Chua telah berbohong mengenai hasil tes di sekolah perawatnya saat tiba di Inggris pada 2002.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Mecuatnya kasus Victorino Chua yang membunuh dua pasiennya dan meracuni puluhan lainnya, menimbulkan ketakutan hal serupa juga terjadi di rumah sakit-rumah sakit lain di Inggris.
Apalagi, polisi menemukan bahwa Victorino Chua telah berbohong mengenai hasil tes di sekolah perawatnya saat tiba di Inggris pada 2002.
Victorino Chua menghadapi hukuman seumur hidup setelah dinyatakan bersalah meracuni orang sakit dengan menyuntikkan insulin dan meneteskan garam saat menyuntik pasien-pasiennya.
Polisi percaya, Chua telah melakukan kecurangan saat memperlihatkan hasil ijazahnya, karena salah satunya memiliki foto dari mahasiswa yang berbeda.
Kasus Victorino Chua telah menyebabkan pengetatan aturan untuk petugas medis di luar negeri, yang kini diharuskan lulus tes secara online sebelum tiba diterima bekerja di Inggris.
Tapi, jaksa yang membawa Victorino Chua ke pengadilan percaya, mungkin ada ratusan perawat di Inggris menggunakan kualifikasi palsu saat mengajukan diri sebagai tenaga perawat di negeri itu.
Nazir Afzal, mantan kepala jaksa di North West, mengatakan dia tidak tahu apakah ada ratusan atau ribuan atau puluhan orang seperti Victorino Chua berada di Inggris.
"Saya Tapi yang saya tahu adalah peluang yang ada bagi mereka untuk berbohong tentang kualifikasi mereka, untuk mendapatkan mereka curang, dan untuk menutupi masalah disiplin mereka,” ujarnya kepada BBC North West yang dikutip Mirror, Selasa (19/5/2015).
"Pasti, untuk semua pasien, sangat mengkhawatirkan dan sangat memprihatinkan," lanjutnya.
Afzal juga menyuarakan keprihatinan tentang pelatihan medis di Filipina. "Orang-orang mampu mengambil ujian atas nama orang lain yang menggunakan identitas mereka," tuturnya.
"Penyelidikan polisi dilakukan, baik secara formal dan informal di Filipina, menyarankan bahwa minoritas perawat Filipina mengambil keuntungan dari peluang untuk melakukan penipuan dan pihak berwenang di sini pada waktu itu sedang diberi informasi yang tidak benar,” imbuhnya.
Saat ini, sekitar 30.000 perawat Filipina bekerja di Inggris, dan jumlah hampir 300.000 orang lainnya bekerja di Amerika Serikat.
"Kami punya puluhan ribu perawat dari yurisdiksi lain yang bekerja di Inggris. Tak seorang pun ingin menodai profesi keperawatan, mereka fenomenal pada apa yang mereka lakukan,” katanya.
"Tapi jika ada sejumlah kecil dari perawat di antara kelompok yang yang baik bukan perawat atau tidak cukup memenuhi syarat untuk menjadi perawat, maka mereka adalah hal-hal yang harus menjadi perhatian yang signifikan untuk kita semua."
Victorino Chua didakwa telah membunuh dua pasien, Tracey Arden (44), Derek Weaver (83) di RS Stepping Hill di Stockport, Manchester, dengan cara meracuni larutan insulin.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/victorino-chua-kiri-dan-dua-korbannya-tracey-arden-dan-derek-weaver_20150519_153858.jpg)