Tiga Bocah HST Hidup Tanpa Orangtua
Diusia 15 Tahun Sriwahyuni Harus Menghidupi Kedua Adiknya
Meski harus susah payah menjalani hidup, Yuni dan Ramadan masih peduli terhadap pendidikan. Mereka tetap bersekolah
Penulis: Hanani | Editor: Ratino Taufik
BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI - Kondisi menyedihkan dialami tiga bocah bersaudara, Sriwahyuni alias Yuni (15), Ramadan (12) dan si bungsu, Amaliah Safira yang masih berusia satu tahun empat bulan.
Selama sembilan bulan ini mereka hidup tanpa orangtua. Mereka tinggal di gubuk kecil di Desa Kias, Batangalai Selatan, HST.
Beban berat ditanggung Sriwahyuni yang baru lulus SMP. Pada usianya yang masih 15 tahun, dia sudah menjadi kepala keluarga yang harus ‘membesarkan’ dan menghidupi dua adiknya, Ramadan (12) dan Amaliah Safira yang belum berusia dua tahun. Selain dibantu orang lain terutama tetangga, Yuni dan Ramadan harus bekerja serabutan.
Meski harus susah payah menjalani hidup, Yuni dan Ramadan masih peduli terhadap pendidikan. Mereka tetap bersekolah meski Ramadan yang duduk di kelas 5 SD kini terancam tidak naik kelas karena waktunya lebih banyak untuk mengasuh sang adik dan bekerja di kebun.
Di tengah himpitan kebutuhan hidup Yuni dan Ramadan untuk merawat dan membesarkan adiknya, kepedulian muncul. Salah satunya dari relawan Rumah Manusia Foundation (RMF). Sekretaris RMF Haris Purnomo mengatakan akan berusaha agar pendidikan mereka tidak putus di tengah jalan.
Selain itu, dia juga mengatakan telah ‘mendekati’ pengelola panti asuhan di kecamatan Batangalai Selatan, HST untuk bersedia menampung Yuni dan Ramadan. “Untuk yang balita (Safira), saya dan istri siap merawatnya. Juga sudah ada pembicaraan dengan pengelola panti. Sekarang tinggal izin dari keluarga. Kami pernah menyampaikan kondisi tiga bocah itu ke Dinas Sosial HST, tetapi belum ada tindak lanjutnya,” kata Haris, kemarin.
Kepedulian juga diperlihatkan anggota HST, Hj Habibah. Dia berjanji membantu pembiayaan sekolah Yuni. “Juga biaya sekolah Ramadan. Saya dan teman di DPRD HST akan memberi bantuan,” ucap dia.
Tak hanya mereka, perhatian diberikan pula oleh Kapolsek Batangalai Selatan, Ipda Budiono. Begitu mendapat informasi tentang kondisi menyedihkan itu, dia langsung memberi bantuan beras, susu, pampers dan mi instan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/tiga-bocah-hst_20150529_094123.jpg)