"Bukan Masanya Lagi Bicara Singgung SARA"

Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengingatkan sudah tidak masanya lagi berbicara yang menyinggung soal SARA

Penulis: | Editor: Eka Dinayanti
net
zulkifli hasan 

BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengingatkan sudah tidak masanya lagi berbicara yang menyinggung soal SARA (suku, agama, ras dan antar golongan).

“Kita sekarang bicaranya soal pembenahan ekonomi, pendidikan. Juga persiapan bangsa ini menghadapi era globalisasi serta persaingan antara negara Asia dan dunia. Jadi, kita harus berpikir maju cepat ke depan,” kata Zulkifli saat membuka Seminar Nasional tema Mempersiapkan 100 tahun Indonesia Merdeka, Kedaulatan, Kebangsaan, Kewarganegaraan dan Kepemimpinan di Gedung MPR RI, Jumat (12/6).

Menurut Ketum DPP PAN itu, jika berpikirnya ke belakang, maka akan ketinggalan dengan negara tetangga seperti Singapura dan lainnya.

“Hal yang sangat diingatkan lagi bahwa jangan sampai terjadi konflik di dalam negeri karena kosentrasi untuk membangun bangsa ini menjadi terhambat dan waktu terbuang hanya untuk menyelesaikan konflik,” ujarnya.

Menurutnya, ada pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh semua pihak yang kini tugas itu diserahkan pada MPR RI yaitu sosialisasikan Pilar MPR RI (Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika).

“Jika hanya mengharapkan MPR maka program itu lamban jalannya, tapi jika semua pihak terlibat, sosialisasi itu berjalan lancar. Ada lagi sarana yang membantu program sosialisasi, yaitu lewat perguruan tinggi,” ucapnya.

Melihat perlunya penataan dalam kehidupan sosial di negara ini, maka sosialisasi itu waktunya tidak hanya dua hari, melainkan seminggu.

“Jadi namanya pelatihan, sehingga menciptakan manggala-manggala untuk sosialisasikan Pilar MPR itu. Bayangkan jika peserta 100 orang dosen seluruh Indonesia, bukankah satu tahun hasilnya bisa ribuan yang jumlahnya lebih besar dari DPR dan DPD,” tegasnya.

Perguruan tinggi itu bisa netral dalam membuat penelitian, berbeda dengan partai politik yang selalu ada kepentingan dengan hasilnyapun kurang maksimal karena ada tujuan kepentingan, jelasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved