Soal Iming-iming Rp 2 Miliar untuk Bunuh Angeline, Agus Main-main
penyidik tak mengetahui atas dasar apa Agus melontarkan pernyataan demikian. Pihaknya masih melakukan pendalaman
BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR, Akbar Faizal, mengatakan bahwa Agus, tersangka pembunuh Angeline (8), mengaku melakukan pembunuhan karena mendapat imbalan uang Rp 2 miliar dari ibu angkat Angeline, Margriet Charoline Megawe.
Namun, Kepala Divisi Humas Polri Irjen (Pol) Anton Charliyan mengatakan bahwa Agus berbohong kepada Akbar.
"Pengakuan itu sudah dicabut oleh Agusnya sendiri. Dia bilang itu (pernyataan) main-main saja," ujar Anton di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Senin (15/6/2015) kemarin.
Hal itu disampaikan Anton setelah Mabes Polri menanyakan langsung kepada penyidik dari Kepolisian Resor Kota Denpasar. (baca: Akbar: Agus Mengaku Bunuh Angeline karena Iming-iming Rp 2 Miliar dari Margareith)
Anton mengatakan, penyidik tak mengetahui atas dasar apa Agus melontarkan pernyataan demikian. Pihaknya masih melakukan pendalaman, bukan hanya terkait pernyataan itu, tapi juga terkait adanya pelaku lain.
"Jangan terbawa opini. Polri akan sangat hati-hati dalam kasus ini. Kami sangat menjunjung tinggi azas praduga tak bersalah," ujar Anton.
Anton juga memastikan tak ada tekanan ke Agus. Ia mengatakan, tak ada urgensinya jika Polri harus menekan Agus untuk sekadar memberikan pernyataan-pernyataan tertentu.
Akbar sebelumnya mengaku menerima informasi itu langsung dari Agus saat bertemu di Polresta Denpasar, Sabtu (13/6/2015). Akbar datang ke Polresta Denpasar didampingi Wakapolresta dan para penyidik lainnya. (Baca: "Rp 2 Miliar Bukan untuk Bunuh Angeline, tapi untuk Pasang Badan")
"Saya kaget mendengar dia (Agus) melakukan itu (membunuh Angeline) karena diiming-imingi uang Rp 2 miliar oleh Ibu Margareith (ibu angkat Angeline), dan akan dibayarkan pada tanggal 25 ini (25 Juni 2015)," kata Akbar di Denpasar, Bali, Sabtu.
Menurut Akbar, dalam pertemuan tersebut, Agus mengaku menyesal atas perbuatannya. Namun, menurut polisi, kata Akbar, keterangan Agus saat diperiksa berubah-ubah.
