Agustinus Nangis di Kaki Ibu
Suasana haru terjadi saat Agustinus Tai Hamdamai bertemu dengan ibu dan kakak kandungnya di Mapolresta Denpasar, Bali, Selasa (23/6) malam.
BANJARMASINPOST.CO.ID, DENPASAR - Suasana haru terjadi saat Agustinus Tai Hamdamai bertemu dengan ibu dan kakak kandungnya di Mapolresta Denpasar, Bali, Selasa (23/6) malam.
Tersangka kasus dugaan pembunuhan terhadap bocah berusia delapan tahun, Engeline (sebelumnya disebut Angeline) tidak kuasa menahan air mata.
Baca Juga:
Hotman Paris Jadi Pengacara Tersangka Pembunuh Engeline
Tiga Minggu Sebelum Engeline Menghilang, Lubang Sudah Digali
Tiga Saksi dari Balikpapan Dibawa ke TKP Pembunuhan Engeline
Kasus Angeline Juga Terjadi di Daerah Lain
Margriet Bantah Pernyataan Agus Bahwa Dirinya Membunuh Engeline

Ibu angkat Engeline, Margriet Christina Megawe, bersama Engeline semasa hidup. (dokumen banjarmasinpost.co.id)
Begitu melihat sang ibu, Kandokang Madik, Agustinus langsung bersimpuh dan mencium kakinya sembari menangis.
“Dia sujud sambil terus menangis di kaki ibu. Kami tidak percaya dia yang melakukan (pembunuhan) itu tetapi kami serahkan kepada polisi,” ucap kakak Agus, Hiwa Hama Doru yang ikut dalam pertemuan tersebut, Rabu (24/6).

Margriet Megawe, ibu angkat Engeline, saat ditahan di Polda Bali sejak Minggu (15/6/2015). (Dokumentasi Tribun Bali)
Menurut Hiwa, di kampung mereka, Desa Rambangaru, Haharu, Sumba Timur, NTT, Agus dikenal sebagai sosok yang rajin dan tak banyak bicara.
Di keluarga pun, Agus adalah sosok yang sangat menyayangi adik-adiknya.
Bahkan dia rela keluar dari sekolah, agar adik-adiknya bisa terus mengecap pendidikan.
Selengkapnya baca Banjarmasin Post edisi cetak Kamis (25/6/2015) atau klik http://epaper.banjarmasinpost.co.id
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/wajah-pembunuh-angeline_20150612_104249.jpg)