Hercules, Pope dan Soekarno
Indonesia merupakan negara pertama di luar AS yang memiliki pesawat yang berdesain keselamatan dan keamanan tinggi tersebut
BANJARMASINPOST.CO.ID - BERBICARA tentang pesawat Hercules C-130B yang jatuh di Medan, Selasa (30/6/2015), akan membawa ingatan pada era kedigdayaan Indonesia di masa-masa awal kemerdekaan.
Ada kaitan erat antara Hercules C-130B dengan Soekarno, John F Kennedy, dan Badan Intelijen Amerika Serikat (AS) atau CIA (Central Intelligence Agency).
Baca Juga:
TNI AU Sinyalir Ada "Sesuatu" pada Hercules
24 Tahun Kemudian, Kembali Adiknya Tewas karena Kecelakaan Hercules
Di Depan Jenazah, Akad Nikah Pun Terpaksa Dilakukan
91 Tubuh Korban yang Masih Utuh Telah Dievakuasi
Muatan Hercules Lebihi Kapasitas Dibantah KSAU

Aksi berfoto di depan reruntuhan pesawat C-130 Hercules yang jatuh di Medan pada Selasa (30/6/2015) mendapat kecaman di jagat maya. (kompas.com)
Indonesia merupakan negara pertama di luar AS yang memiliki pesawat yang berdesain keselamatan dan keamanan tinggi tersebut.
Kepemilikan pesawat canggih pada eranya itu konon gratis karena tidak melalui proses pembelian.
Dan, itu tidak dapat dilepaskan dari peran sosok Presiden pertama Indonesia, Soekarno.
Berkat kepiawaiannya bernegosiasi, Soekarno mampu membuat Presiden AS kala itu, John F Kennedy, menyetujui permintaan agar memberi 10 pesawat Hercules C-130B.
Tentu saja Soekarno tidak asal meminta. Penangkapan Edgar Allen Pope (penerbang sekaligus agen CIA) oleh tentara Indonesia, menjadi alasannya.
Ya, Pope yang terlibat dalam pemberontakan PRRI/Permesta (Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia/Perjuangan Rakyat Semesta) di pengujung dasawarsa 1950-an dijadikan ‘alat tukar’ oleh Soekarno.
Dengan kata lain, Pope akan dikembalikan ke AS jika Kennedy bersedia mengirimkan 10 pesawat jumbo itu ke ke Indonesia.
Selengkapnya baca Banjarmasin Post edisi cetak Kamis (2/7/2015) atau klik http://epaper.banjarmasinpost.co.id
