Donald Trump Masih Pimpin Persaingan Capres Partai Republik

Ucapan-ucapan Trump yang blak-blakan terhadap para pesaingnya dan wartawan telah menarik dukungan dari sebagian kalangan Republik

Editor: Halmien
AP
Pebisnis Donald Trump menyerukan membangun kembali infrastruktur negara, meningkatkan keamanan perbatasan, memperkuat militer dan meningkatkan ekonomi. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, AMERIKA - Konglomerat real estate, Donald Trump, masih memimpin kontes nominasi bakal calon presiden Partai Republik untuk pemilu presiden Amerika Serikat pada 2016. Ia memperoleh 28 persen dukungan dari para pemilih Republik di seluruh Amerika, mengalahkan pesaing terdekatnya – mantan dokter bedah saraf Ben Carson, yang ketinggalan 15 poin.

Bekas Gubernur Florida Jeb Bush, putera dan adik dari dua mantan presiden AS semakin jauh ketinggalan, demikian pula kandidat partai Republik lainnya. Kontes nominasi pertama partai itu akan diadakan bulan Februari.

Ucapan-ucapan Trump yang blak-blakan terhadap para pesaingnya dan wartawan telah menarik dukungan dari sebagian kalangan Republik yang bosan dengan perdebatan politik di Washington. Tetapi gayanya yang emosional telah membuat kalangan Republik lainnya kecewa, banyak yang mengatakan tidak akan mendukungnya.

Sementara Hillary Clinton terus memimpin kontes nominasi presiden dari Partai Demokrat. Tapi Universitas Quinnipiac yang mengadakan jajak pendapat, Kamis (27/8/2015), mengatakan popularitasnya berkurang di tengah kekhawatiran mengenai kejujurannya terkait akun email pribadi yang digunakannya untuk urusan pemerintah ketika dia menjabat sebagai menteri luar negeri Amerika.

Survei atas 647 pendukung partai Demokrat menunjukkan Clinton meraih 45 persen dukungan, turun dari 55 persen sebulan lalu. Dia disusul oleh Senator Vermont Bernie Sanders dengan 22 persen dan Wakil Presiden Joe Biden dengan 18 persen. Biden belum memasuki bursa pemilihan presiden, tetapi mungkin akan mencalonkan diri kemudian.

Jajak pendapat mengatakan banyak pemilih tidak senang dengan calon-calon pilihan dalam pemilu nasional bulan November 2016. Bedasarkan konstitusi, Presiden AS Barack Obama tidak akan mencalonkan diri untuk masa jabatan ketiga dan seorang presiden baru akan menghuni Gedung Putih bulan Januari 2017. (VOA Indonesia)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved