Hidupkan Budaya Waspada Kebakaran Lahan!

Penjabat Gubernur Kalsel, Tarmizi Abdul Karim mengatakan, akibat kabut asap ini banyak kerugian yang diderita. Sejumlah penyakit muncul

Penulis: Murhan | Editor: Didik Triomarsidi
banjarmasinpost.co.id/ghani abdul
Beberapa anggota BPK melakukan pemadaman pada kebakaran lahan di Desa Tungkaran. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Kabut asap karena kebakaran lahan dan hutan terjadi setiap tahun. Bencana ini berulang tiap tahunnya yang memunculkan banyak kerugian materi maupun nonmateri.

Penjabat Gubernur Kalsel, Tarmizi Abdul Karim mengatakan, akibat kabut asap ini banyak kerugian yang diderita. Sejumlah penyakit muncul seperti ISPA yang makin banyak penderitanya.

Belum lagi kerugian dari sisi ekonomi seperti penerbangan yang terganggu dan lainnya. Meski belum menghitung jumlahnya, hal ini harus jadi perhatian ke depannya.

Di tengah menanggulangi bencana ini, pihaknya juga mulai berupaya agar tradisi membakar lahan itu berubah. Sekarang harus dimulai budaya waspada kebakaran lahan dan hutan. Jadi tiap tahun jika datang musim kemarau, warga waspada akan datangnya kebakaran lahan dan hutan.

"Waspada kebakaran lahan dan hutan ini harus jadi budaya. Dengan budaya itu insya Allah kejadian seperti sekarang tak terulang lagi," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved