9 Jemaah Haji Probolinggo Tidak Pulang-pulang ke Maktab

BANJARMASINPOST.CO.ID, PROBOLINGGO - Sembilan jemaah haji Probolinggo, Jawa Timur, hilang kontak dan hingga kini belum kembali ke maktab sejak tragedi Mina, Kamis (24/9/2015) lalu. Pelaksana harian Kepala Kementerian Agama Kabupaten Probolinggo Atok Illah berharap mereka selamat dan hanya tersesat.

"Sembilan jemaah haji Probolinggo yang tergabung dalam kloter 48 hingga kini menghilang. Bisa saja mereka tersesat, dirawat, atau meninggal dalam tragedi Mina. Semoga tidak meninggal. Kami harap mereka hanya tersesat, mencari jalan pulang ke maktab," kata Atok kepada Kompas.com, Sabtu (26/9/2015) sore.

Kepastian hilangnya sembilan jamaah haji itu diperoleh Atok saat menelepon Saiful, pembimbing jemaah haji Kelompok Bimbingan Ibadah Haji Safari, yang sekarang berada di Makkah. Kesembilan jemaah haji yang hilang itu masing-masing seorang jemaah dari Kecamatan Krejengan, Kraksaan, Pakuniran, dan Besuki serta tiga jemaah dari Kecamatan Banyuanyar. Ada pula dua anggota tim medis dari kelompok terbang (kloter) 48 yang belum diketahui identitasnya.

"Kemenag Kabupaten Probolinggo punya orang-orang di Mekkah yang sering memberikan informasi kepada kami, tapi sekarang sudah kehilangan komunikasi. Kemenag juga kesulitan mencari informasi ke rumah sakit," kata Atok.

Atok meminta masyarakat dan keluarga jemaah haji untuk tetap tenang dan menunggu pengumuman resmi dari pemerintah.

Hingga hari ini, Kementerian Agama telah mengidentifikasi 14 jemaah haji asal Indonesia yang meninggal dunia dalam musibah di Mina dua hari lalu. Musibah itu terjadi ketika jemaah dari berbagai negara berdesak-desakan saat hendak melaksanakan ibadah lempar jumrah di Jalan Arab 204. (Baca Teridentifikasi, 14 Jemaah Haji Indonesia Meninggal Dunia di Mina)

Selain itu, ada seratusan jemaah Indonesia yang belum kembali ke maktab sejak peristiwa tersebut. Sementara itu, ada enam WNI yang kini dirawat di rumah sakit setempat.