Jokowi: Biarkan Pertamina yang Umumkan Penurunan Harga BBM

"Presiden sama sekali tidak ingin intervensi dalam persoalan kenaikan atau penurunan harga BBM, listrik, mau pun gas. Tetapi sebagai pemegang saham

Editor: Didik Triomarsidi
banjarmasinpost.co.id/kompas.com
Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla dan sejumlah menteri Kabinet Kerja saat akan mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/11/2014) malam. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak akan mengumumkan hasil kaji ulang harga listrik dan harga bahan bakar minyak (BBM), termasuk premium. Presiden menyerahkan sepenuhnya kepada Pertamina dan PLN, agar tidak dianggap melakukan intervensi terhadap perusahaan energi plat merah tersebut.

"Presiden sama sekali tidak ingin intervensi dalam persoalan kenaikan atau penurunan harga BBM, listrik, mau pun gas. Tetapi sebagai pemegang saham mayoritas melalui BUMN, Presiden ingin perhitungan itu dilakukan dengan baik, ketika rakyat membutuhkan, masyarakat membutuhkan, maka dipersilakan BUMN untuk menghitung," ujar Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Istana Kepresidenan, Senin (5/10/2015).

Dia mengatakan saat ini kajian sudah selesai dilakukan oleh PLN dan Pertamina. Pemerintah menyerahkan sepenuhnya hasil kajian itu diumumkan ke kedua perusahaan plat merah itu. Menurut Pramono, tidak semua jenis BBM nantinya diturunkan, bahkan ada yang dikoreksi harganya meningkat.

"Apakah mereka melaporkan atau tidak, pasti mereka melaporkan. Dan bagaimana hasilnya, silakan kepada PLN dan Pertamina untuk menyampaikan," ucap Pramono.

Wacana penurunan harga BBM jenis Premium ini mengemuka ketika Jokowi membuka rapat terbatas soal pemangkasan izin di Istana Kepresidenan, Kamis (2/10/2015). Ketika itu, pemerintah tengah menyiapkan paket kebijakan tahap III.

Harga BBM jenis Solar bersubsidi dan Premium tidak berubah sejak akhir Maret 2015. Harga jual Premium untuk wilayah Jawa, Madura, Bali ditetapkan sebesar Rp 7.400 per liter. Harga Premium di luar ketiga wilayah itu sebesar Rp 7.300 per liter. Harga itu sebenarnya masih di bawah harga kekinian, yaitu Rp 8.300 per liter Premium dan Rp 6.750 per liter Solar.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved