Kekacauan di FIFA, Valcke dan Chung Ikut Diskor

Meski dikatakan bahwa skors ini bersifat "sementara," tindakan ini nyaris memberi sinyal berakhirnya rezim presiden FIFA Blatter dan memberikan pukula

Editor: Didik Triomarsidi
banjarmasinpost.co.id/antara/reuters
Logo FIFA 

BANJARMASINPOST.CO.ID, ZURICH - Komite etik FIFA pada Kamis menskors dua sosok terkuat di sepak bola, Sepp Blatter dan Michel Platini, selama 90 hari pada hantaman sensasional terkini terhadap badan olahraga yang tercoreng skandal itu.

Meski dikatakan bahwa skors ini bersifat "sementara," tindakan ini nyaris memberi sinyal berakhirnya rezim presiden FIFA Blatter dan memberikan pukulan keras terhadap harapan pemimpin UEFA Platini untuk menggantikannya.

Pada hari besar di sepak bola ini, komite etik independen FIFA juga menskors taipan asal Korea Selatan Chung Mong Joon, yang juga merupakan kandidat presiden FIFA, selama enam tahun.

Sekretaris jenderal FIFA Jerome Valcke, yang telah diminta meninggalkan badan sepak bola dunia itu terkait skandal tiket, juga diskors selama 90 hari.

Keempat sosok kuat di sepak bola ini "diskors dari semua aktifitas sepak bola di level nasional dan internasional. Skors ini berlaku secepatnya," demikian disebutkan dalam pernyataan.

FIFA belum mengatakan siapa yang akan menduduki posisi pemimpin di organisasi bernilai puluhan miliar dolar itu.

Blatter dan legenda sepak bola Prancis Platini menghadapi tekanan yang meningkat sejak para jaksa Swiss memulai investigasi terhadap presiden FIFA itu untuk kesalahan manajemen kriminal.

Nama Platini, yang mengelola UEFA, masuk dalam investigasi karena pembayaran senilai dua juta dollar yang ia terima pada 2011.

Pria asal Prancis itu awalnya menuntut diadakan penyelidikan terhadap situasi-situasi investigasi terhadap dirinya.

Kekacauan FIFA

Skors-skors itu dapat diperpanjang untuk 45 hari lagi ketika hukuman itu habis pada Januari, yang akan membuat keduanya terdepak sampai sebelum pemilihan presiden FIFA dilangsungkan pada 26 Februari.

Hal itu dapat membuat Platini tersingkir, meski masih akan ditunggu keputusan komite pemilihan FIFA mengenai apakah dirinya masih dapat mencalonkan diri atau tidak.

Chung, yang juga didenda 100.000 franc Swiss, akan secara otomatis tercoret dari persaingan pemilihan presiden.

Pewaris keluarga Hyundai itu dinyatakan melanggar peraturan-peraturan ketika melakukan lobi untuk upaya Korea Selatan mencalonkan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022, yang secara kontroversial dimenangi oleh Qatar pada pemilihan 2010.

Chung mengancam untuk mengambil tindakan hukum terhadap skors itu.

Sumber:
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved