Keluarga Kembali Miliki Harapan
Manuver Pilot Terlalu Jauh
Untuk menemukan pilot, teknisi dan dua penumpang lagi serta bangkai helikopter casteran itu, tim SAR mengerahkan 25 kapal baik berukuran besar maupun
BANJARMASINPOST.CO.ID, MEDAN - Pascamenemukan korban selamat, Fransiskus Subihardayan, tim SAR gabungan mempersempit wilayah pencarian korban jatuhnya helikopter di perairan Danau Toba, Samosir, Sumut.
Untuk menemukan pilot, teknisi dan dua penumpang lagi serta bangkai helikopter casteran itu, tim SAR mengerahkan 25 kapal baik berukuran besar maupun kecil. “Kami fokuskan di satu sektor di kawasan Danau Toba yakni sekitar wilayah (Kecamatan) Nainggolan, Sitinjak dan Silangit. Sementara jumlah anggota tim gabungan sekitar 800 orang,” kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Helfi Assegaf, Rabu (14/10).
Seperti diwartakan, Selasa (13/10), tim pencari menemukan salah seorang penumpang dalam kondisi hidup, Fransiskus Subihardayan. Dia mengapung di antara tumpukan eceng gondong di tepian Danau Toba. Kemarin, setelah menjalani perawatan di RSUD Handrianus, kondisinya makin membaik.
Menurut pria asal Sleman, Yogyakarta ini, sebelum jatuh, pilot berusaha menyingkirkan awan melalui cara menggerakkan ekor helikopter ke kiri dan kanan. “Pas digerakkan ke arah kanan, ternyata manuvernya terlalu jauh sehingga helikopter kehilangan kendali lalu jatuh. Melihat kondisi itu, pilot meminta kami melompat,” katanya.
Ditemukannya Frans dalam kondisi selamat memunculkan harapan keluarga Teguh. “Keluarga yakin masih ada harapan Bapak bisa segera ditemukan dalam kondisi selamat,” kata asisten keluarga Teguh, Arman.
Selengkapnya baca Banjarmasin Post edisi cetak Kamis (15/10/9/2015) atau klik http://epaper.banjarmasinpost.co.id
