Tiga Korban Rumah Dibakar di Biringbulu Meninggal Dunia

Pemilik rumah Paku Daeng Lebo (84) meninggal dilokasi kejadian pada saat itu.

Editor: Mustain Khaitami
Kompas.com/ Ananda Eka Putra
ilustrasi 

BANJARMASINPOST.CO.ID, SUNGGUMINASA - Kebakaran di sebuah rumah di Desa Batu Malonro, Kecamatan Biringbulu, Gowa, 21 Oktober lalu, menyebabkan tiga penghuninya menjadi korban yang kemudian meninggal dunia.

Pemilik rumah Paku Daeng Lebo (84) meninggal dilokasi kejadian pada saat itu. Sementara Afwan (4) dan Sohoria Daeng Inga (55) juga meninggal dunia meski sempat mendapat perawatan di RS Wahidin Sudirohusodo Makassar.

Afwan (keponakan Daeng Inga) meninggal setelah 13 hari dirawat intensif di rumah sakit akibat luka bakar yang diderita. Sedangkan Daeng Inga, menghembuskan nafas terakhirnya Kamis (5/11/204) petang.

Anak Sohoria Daeng Inga, Abdul Haris, saat ditemui media, mengatakan saat kejadian, hanya ada neneknya, ibunya dan keponakannya. Dia menduga rumah orangtuanya sengaja dibakar oleh seseorang bernama Charles atau Cale.

"Saya memang pernah berselisih dengan si Cale itu. Karena dia pernah tuduh saya selingkuh dengan istrinya. Tapi sekarang sudah cerai. Mungkin dia dendam," ujar Haris yang tinggal beda desa dengan ibunya, di Desa Pappalluang, Jeneponto.

Dugaan Haris ini berdasar. Sebab jauh hari sebelum rumah ibunya dibakar, rumah mertuanya di Desa Bontorappe juga terbakar pada 12 Oktober. Selang beberapa hari kemudian, rumah mantan istri Cale di Desa Pappalluang, Jeneponto, juga terbakar.

"Saya pernah dihadang dan diancam dengan parang. Rumah saya juga mau dibakar. Tapi justru rumah mertua dan orangtua saya jadi sasaran. Saya sudah melapor ke Polsek setempat. Tapi tidak ada respon sama sekali," katanya.

Dugaan itu dibenarkan Kepala Desa Batu Malonro, Ramli Bate.

"Ada orang yang sengaja membakarnya. Karena tiga kebakaran ini saling terkait dan dan dilakukan di subuh hari," katanya.

Ramli menyayangkan respon kepolisian yang lamban terkait kondisi keamanan warganya. Bahkan menurut ia, sejak kebakaran lalu, warga Batu Malonra selalu dihantui ketakutan dan selalu berjaga di malam hari.

Kapolsek Biringbulu, AKP Mas'ud membenarkan adanya indikasi keterkaitan kasus pengancaman dan kebakaran tiga rumah warga itu.

Namun sayangnya hingga saat ini, Cale belum pernah dipanggil untuk diperiksa.

"Maka dari itu, kita minta warga datangkan Cale ini ke kantor. Karena kita tidak pernah tahu Cale ini orang mana tidak pernah kita lihat, fotonya juga tidak ada," katanya.

Kapolres Gowa, AKBP Rio Indra Lesmana, yang sempat dikonfirmasi, mengaku baru mengetahui kasus tersebut jauh jari kejadian.

"Saya marah itu waktu tahu. Tidak ada laporan masuk ke saya. Saya panggil itu kapolsek nya ke rumah. Saya marahi dia. Kenapa kejadian sudah lama, laporannya baru diserahkan ke saya. Alasannya susah jaringan, kan dia bisa datang langsung ke Polres Gowa, " katanya.

Mantan Kapolres Luwu Timur ini bahkan akan meminta agar kapolsek tersebut dimutasi. "Di mutasi saja itu. Tidak becus kerjanya. Saya akan minta ke bagian sumber daya alam (Bag Sumda) untuk dicarikan gantinya saja," katanya.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved