Lewat Komunitas yang Baru Dibentuk, Para Naga Banjar Ingin Banjarmasin Jadi Kota Pusaka
Sebuah syukuran kecil dilakukan sejumlah orang di halaman pelataran Masjid Sultan Suriansyah di Jalan Alalak Utara RT 5
Penulis: Khairil Rahim | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Sebuah syukuran kecil dilakukan sejumlah orang di halaman pelataran Masjid Sultan Suriansyah di Jalan Alalak Utara RT 5, Kelurahan Kuin Utara Banjarmasin, Minggu (8/11).
Ragam wadai Banjar bersusun rapi dihadapan para remaja yang menggelar syukuran tersebut.
Mereka adalah para Nanang Galuh Banjarmasin 2014, pemerhati lingkungan, dan kumpulan pecinta Budaya Banjar.
Syukuran itu sebagai wujud syukur telah terbentuknya komunitas sosial baru bernama Banjarmasin Heritage Society.
Ketua Harian Banjarmasin Heritage Society, Fatimah mengatakan komunitas ini baru saja terbentuk dengan menunjuk Koordinator umum Rizki Amelia.
"Sementara saya dipercaya menjadi Ketua Harian. Lalu ada juga pengurus lain ada Irfan, Niko Abdian sama Yasmin serta para Naga Banjarmasin 2014," ujar Galuh Banjar 2015 ini, Senin (9/11/2015).
Ifa sapaan akrabnya menjelaskan Sebenarnya mereka sudah berencana membentuk komunitas itu sejak 3 bulan lalu.
"Namun karena kesibukan baru Minggu kemarin peresmiannya dan 1 November kemarin resmi terbentuk kepengurusan," ujar perempuan berhijab ini.
Agar lebih resmi, lanjut Ifa, Banjarmasin Heritage Society masih diupayakan kelegalannya di badan hukum.
Ifa menjelaskan komunitas ini berkeinginan mengangkat Banjarmasin masuk dalam 11 kota pusaka di Indonesia.
"Sekarang ini kan Banjarmasin terkenal sama wisata buatannya di tengah kota," kata Ifa.
Jadi, lanjut Ifa, komunitas ini ingin tetap Banjarmasin sebagai kota pusaka tetap eksis. Tidak cuma pariwisata Banjarmasin metropolitan saja.
"Tapi pariwisata budayanya tetap harus ada dan terus eksis," lanjut dia.
Untuk kegiatannya nanti lanjut Ifa, Sejauh ini Banjarmasin Heritage Society masih mengunjungi cagar budaya seperti yang mereka lakukan Minggu (8/11) siang lalu dengan datang ke daerah Sungai Jingah.
"Disana kan ada rumah-rumah Banjar yang masih asli nah ini perlu dilestarikan juga," pungkasnya.
