Kisah-kisah Inilah yang Menyebabkan Lahirnya Istilah Friday The 13th

BAGI orang Barat jika Hari Jumat bertepatan dengan tanggal 13 maka dianggap sebagai simbol yang tidak menyenangkan.

Penulis: Eka Dinayanti | Editor: Eka Dinayanti
net
ilustrasi 

BANJARMASINPOST.CO.ID - BAGI orang Barat jika Hari Jumat bertepatan dengan tanggal 13 maka dianggap sebagai simbol yang tidak menyenangkan. Sebenarnya menurut cerita turun temurun hal itu berasal dari abad ke- 19.

Sebagian masyarakat menganggap malam Jumat sebagai hari keramat, misteri, penuh mistik. Bagi sebagian orang Barat, jika pada hari Jumat terjadi hal yang tidak beres, maka akan dikenal sebagai Black Friday. Jika Jumat ini bertepatan tanggal 13, beberapa orang akan lebih berhati-hati, berharap dapat terhindar dari masalah.

Pada tahun 2013, ada dua Friday the 13th, yang satu adalah 13 September, orang Prancis menyebutnya Hari S. Aimé, satunya lagi 13 Desember yang dikenal sebagai Hari Lucie.

Bagi orang Prancis, setiap hari sepanjang tahun memiliki nama yang berbeda sesuai dengan hari itu. Banyak di antara sebutan itu adalah untuk menghormati orang kudus dalam sejarah, seperti Hari Natal disebut Noel. Di Prancis, orangtua ketika memberi nama kepada anak-anak mengacu pada sejarah dalam rangka untuk memiliki nama yang baik.

Jika seseorang tidak mempertimbangkan faktor Friday the 13th, nama Lucie ini akan memiliki arti 'mengerti', 'terang', 'kebijaksanaan' dan makna lainnya, menjadi favorit dan populer bagi orang Prancis, perempuan yang disebut Lucie terdapat sebanyak 130.000 orang.

Bagi orang Barat jika Hari Jumat bertepatan dengan tanggal 13 maka dianggap sebagai simbol yang tidak menyenangkan. Hal ini sebenarnya berasal dari abad ke- 19.

Pada tahun 1869, wartawan Inggris Henry Sutherland Edwards, saat menulis biografi komposer Italia Gioachino Rossini, menulis Rossini menganggap Hari Jumat adalah hari yang tidak menyenangkan, angka-13 dianggap angka yang tidak menyenangkan dan ia meninggal pada tanggal 13 November Hari Jumat.

Mengutip analisadaily, Sebelumnya, angka 13 dan Jumat sudah memiliki berbagai asal-usul untuk menjadi tidak populer, terutama berhubungan dengan kalender dan agama. Menurut beberapa okultisme (termasuk sebuah cabang dari astrologi Barat), angka-12 dianggap sebagai simbol keutuhan, seperti: setahun memiliki 12 bulan. Angka 12 pada jam mewakili 24 jam sehari.

Menurut legenda Yunani kuno, di atas Gunung Olympus terdapat 12 Dewa utama. 12 Dewa utama dari Olympus, dan Yesus memiliki 12 murid, meskipun Yudas juga merupakan salah satu muridNya. Jadi, menempatkan 13 dipandang sebagai nomor buruk yang melanggar aturan.

Sedangkan lukisan terkenal Leonardo da Vinci “The Last Supper - Perjamuan Terakhir”, menggambarkan adegan sebelum penyaliban Yesus bersama 12 muridnya disaat makan malam. Pada saat itu di meja makan terdapat 13 orang, dan karena itu '13' dianggap sial dan terkait bencana.

Seperti beberapa orang mengatakan Hari Jumat naas, juga terkait dengan hari penyaliban Yesus. Karena setahun memiliki 12 bulan, dalam durasi sebulan terdapat 28-31 hari, maka tanggal 13 kemungkinan akan jatuh pada setiap hari dalam seminggu. Menurut statistik, setidaknya satu hari dalam setahun adalah “Friday the 13th”, paling maksimal terdapat tiga hari.

Dibandingkan dengan hari-hari lain, lebih sedikit kemungkinan tanggal 13 jatuh pada hari Jumat, menurut kalender Gregorian, awal abad sejak hari kelahiran Yesus, sejauh ini ada 688 hari adalah Friday the 13th, diikuti oleh 13 hari adalah Hari Minggu dan 13 hari adalah Hari Rabu (rata-rata 687 hari).

Bagaimanapun juga, sejak legenda menyebar sampai kini telah membuktikan beberapa kemungkinan yang tidak mampu dijelaskan oleh ilmu pengetahuan modern. Jadi, setiap kali tiba Friday the 13th, seseorang harus menghadapinya dengan lapang dada, toleran dan selalu memperhatikan orang lain.

Kalaupun menghadapi beberapa masalah, juga harus mampu menghadapinya dengan toleran dan tenang, maka hal buruk bisa diubah menjadi baik. Tahun 2014, hari Friday the 13th akan jatuh pada 13 Juni dan hari itu (di Prancis) adalah Hari S. Antoine de Padoue.

Imam Besar Masjid Istiqlal KH Ali Musthafa Yaqub mengatakn dalam Islam tidak dikenal istilah hari sial.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved