"Di Linggau Tahu Sendiri, Banyak Senpi Ilegal Jadi Diambil Tindakan dari Polri"
Purwadi menjelaskan, akibat insiden antara dua instansi tersebut, memang kasus di Lubuklinggau ada delapan anggota Den Intel Kodam III Siliwangi
BANJARMASINPOST.CO.ID, PALEMBANG - "Mereka melakukan tugas untuk penangkapan, tetapi memang tidak ada koordinasi sebelumnya. Di Linggau tahu sendiri, banyak senjata api ilegal dan mungkin ada laporan jadi diambil tindakan dari Polri. Anda masuk rumah orang tidak permisi jika dilempar, tidak bisa disalahkan. Itu masalahnya," jelas Mayjen Purwadi, ditemui di Mako Brimob dalam acara HUT Brimob ke 70.
Purwadi menjelaskan, akibat insiden antara dua instansi tersebut, memang kasus di Lubuklinggau ada delapan anggota Den Intel Kodam III Siliwangi yang masuk ke wilayah Kodam II, namun tidak ada koordinasi sebelumnya.
"Tidak adanya koordinasi dengan Kodam II Sriwijaya sehingga terjadi miskomunikasi," katanya.
Dari kejadian ini ada dua anggota Den Intel Siliwangi yang mengalami luka tembak. Dua orang yang tertembak tersebut sudah dilarikan ke rumah sakit dan dilakukan pengobatan. Sedangkan, sisa dari anggota Den Intel Kodam III Siliwangi yang ada dikembalikan ke Kodam III Siliwangi.
"Seluruh jajaran tidak ada yang terprovokasi, diselesaikan dengan baik-baik. Pangdam II hanya menjaga keamanan agar tetap kondusif. Kasusnya dikembalikan ke Kodam Siliwangi dan semuanya sudah sepakat tidak ada tindakan agar semuanya tetap kondusif," pungkasnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/pangdam-sriwijaya-mayjen-purwadi-mukson_20151114_175732.jpg)