Dua Tentara Ditembak, Ini Perintah Panglima TNI
Panglima TNI menjelaskan, dalam peristiwa itu, Kapten Edi tertembak di bagian perut dan Sersan Deden tertembak di bagian paha.
BANJARMASINPOST.CO.ID, SIDOARJO - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo telah menginstruksikan para prajurit untuk tidak terpengaruh isu-isu negatif menyusul kejadian penembakan dua anggota Komando Daerah Militer III/Siliwangi berkedudukan di Bandung di Lubuklinggau, Sumatera Selatan, Jumat (13/11/2015).
"Saya sebagai Panglima TNI sudah berkoordinasi dengan Kapolri (Jenderal Pol Badrodin Haiti) terkait kejadian itu. Seluruh prajurit harus tetap tenang dan percayakan ke pimpinan," ujar Gatot usai menyaksikan laga grup C Piala Jenderal Sudirman di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (15/11/2015), seperti dikutip Antara.
Saat ini, TNI dan Polri telah membentuk tim investigasi menyelidiki kasus tersebut.
"Percayakan bahwa Polri bersikap profesional menangani kasus ini karena mematuhi dan menjunjung tinggi hukum Indonesia," ucap Panglima TNI yang ditemani KSAD Jenderal TNI Mulyono.
Panglima TNI menjelaskan, dalam peristiwa itu, Kapten Edi tertembak di bagian perut dan Sersan Deden tertembak di bagian paha.
Ia menceritakan, pada Jumat lalu, sebanyak delapan orang yang tergabung satu tim Detasemen Intel Kodam III/Siliwangi mendapat tugas mengejar pelaku penadah pencurian mobil di wilayah Lubuklinggau.
Namun, di tengah pengamatan sasaran, kendaraan tim TNI dikepung oleh kendaraan dari Tim Buser Polres Muara Enim dan memerintahkan penumpang keluar sembari mengangkat tangan.
"Kapten Edi dan Sersan Deden keluar sambil mengangkat tangan tanpa memegang senjata. Tapi keduanya malah tertembak dan senjata prajurit lainnya juga dilucuti," katanya.
Panglima TNI juga membenarkan adanya insiden di RSUD Siti Aisyiyah Lubuklinggau, yakni ketika prajurit bermaksud menjenguk pimpinan dan rekannya yang tengah dirawat akibat luka tembak.
"Prajurit tanpa senjata karena dilucuti oleh polisi. Saat di RS, dua anggota Polri bersenjata terlibat insiden dengan prajurit. Meski ada suara tembakan ke bawah, namun tidak ada korban luka," katanya.
Kejadian itu bermula dari seorang pria bernama Yuda yang tidak mengembalikan mobil yang disewanya dari anggota Puskopad Dam III/Siliwangi. Ia malah kabur setelah menjualnya ke penadah di Sumatera Selatan.
Pihaknya, kata Panglima TNI, telah melaporkan peristiwa itu ke Polrestabes Bandung serta memutuskan membantu mencari sekaligus menangkap komplotan pencurian kendaraan tersebut.
"Karena menerima laporan dari tersangka yang sudah ditangkap bahwa mobil dan penadah ada satu lokasi di Sumatera, maka anggota diperintahkan mengejar dengan dilengkapi surat perintah," kata Gatot.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/panglima-tni-gatot-nurmantyo_20151116_001039.jpg)