Takut Teror ISIS, Warga Belgia Pilih Ngumpet di Rumah
Warga kebanyakan memilih tinggal di rumah dan menunggu informasi.Tank dan tentara bersenjata disebar di banyak titik di Kota Brüssel.
Penulis: Restudia | Editor: Elpianur Achmad
BANJARMASINPOST.CO.ID - Setelah teror Paris, penjagaan keamanan terus ditingkatkan di Belgia. Sekolah, universitas, hingga jalur kereta api resmi ditutup pemerintah. Kota Brussel Belgia seperti kota mati.
Sejumlah tentara melakukan patroli di jalan-jalan dan berjaga-jaga, terlebih upaya pencarian terhadap salah seorang tersangka pelaku penyerangan Paris yang kini masih buronan, Abdeslam Salah, terus dilakukan.
"Ada informasi yang cukup tepat, bahwa sejumlah orang dengan senjata dan bahan peledak dapat melancarkan serangan.. bahkan mungkin di beberapa tempat di Brussels," kata Perdana Menteri Belgia Charle Michel, sperti dilansir dari BBC, Minggu (22/11/2015).
Brussels adalah kota asal para pelaku serangan Paris yang menewaskan 129 orang. Mereka diketahui merupakan anggota ISIS.
Otoritas keamanan Belgia meyakini Salah Abdeslam masih berada di Belgia dan sedang berupaya melarikan diri ke Suriah. Dia juga diyakini bersenjata dan melengkapi dirinya dengan perangkat bom bunuh diri.
Abdeslam diperkirakan mengenakan jaket berukuran besar dan mungkin telah siap meledakkan diri, kata salah satu orang yang mengantarnya ke Belgia, seperti dikutip pengacaranya.
Warga kebanyakan memilih tinggal di rumah dan menunggu informasi.Tank dan tentara bersenjata disebar di banyak titik di Kota Brüssel. Seperti yang terlihat di alun-alun kota, Grand Place, tank dan tentara bersenjata berkeliaran.
Dilansir derSpiegel.de, peringatan teror di ibukota Belgia, diumumkan langsung oleh Perdana Menteri Belgia, Charles Michel. Usai pertemuan dengan Dewan Keamanan Nasional kemarin.

Michael mengatakan ada bukti konkret, tragedi Paris akan terjadi di Brüssel. Pembom akan menyerang dengan senjata dan bahan peledak secara serentak di beberapa lokasi yang sama.
Diprediksi, kawasan bisnis, pusat perbelanjaan, dan transportasi umum, akan jadi incaran pembom. Berbagai acara, bahkan pertandingan sepakbola di Brüssel juga dibatalkan.
"Bahaya, kabar pembom akan menyerang di berbagai lokasi serentak," ujarnya.
Dalam situasi ini, kantor salah satu media dikosongkan. Kabar, kantor media Medialaan Grup dijadikan salah satu tempat pusat bahan peledak. Seluruh karyawan kantor bahkan dievakuasi ke Kota Vivoorde.
Polisi dan anjing pelacak disebar untuk mencari bahan peledak yang dicurigai. Hasilnya, memang tak ditemukan bahan peledak yang dimaksud.


 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											 
											