Nggak Mau Tertular HIV? Jangan Coba-coba Pakai Aplikasi Ini Sembarangan
Tahu nggak, sebenarnya, angka penularan HIV global dinyatakan terus menurun lho. Namun ironisnya, kelompok remaja yang terinfeksi
"Kamu kan nggak mau kehilangan momentum," ujarnya, kadang langsung berhubungan sex meski sedang tidak bawa pengaman. Waduh!
Cowok Filipina ini pun akhirnya menyesal, sebab ia kini positif terinfeksi HIV. Kabarnya pula, di Filipina, angka penularan HIV meningkat 2 kali lipat dalam empat tahun terakhir. Sementara itu, satu dari tiga remaja gay di Bangkok juga punya kesempatan terinfeksi HIV.
Jutaan Orang Kencan Online
Laporan pengguna aplikasi kencan online pada kuartal pertama 2013, lebih dari 250 juta netizen mengunjungi situs kencan online via PC. Meningkat tajam, tahun 2014 lalu lebih dari 350 juta netizen saling terhubung lewat situs kencan online. Data 2015 belum dirilis.
Namun kabar tersebut menjadikan fenomena serupa terjadi pada aplikasi kencan mobile-nya. Saat ini, Grindr aja udah beroperasi di 196 negara dengan 1 juta pengguna aktif tiap menitnya.
Membantah!
Saat dimintai keterangan, juru bicara Grindr membantah bahwa aplikasinya berkontribusi terhadap penularan HIV pada remaja usia 10-9 tahun di Asia.
Menurut dia, aplikasinya memberi batasan usia minimun 18 tahun untuk bisa bergabung di Grindr. Jadi usia tersbeut dianggap sudah tahu dan memperhatikan kesehatan sexual masing-masing.
"Sebagai platform gay terbesar di dunia, kami sangat memperhatikan kesehatan seksual," ia berkilah.
Alasan lain, justru Grindr mengatakan turut mendorong penggunanya untuk memeriksakan kesehatan seksual secara rutin di klinik terdekat, lewat pemberitahuan yang muncul di aplikasinya.
Pembelaan Grindr dimentahkan aktivis HIV/AIDS di Bangkok, Jesse Krisintu. Ia mengaku pernah menaruh iklan di aplikasi kencan online untuk mendorong pengguna aplikasi mengetes HIV. Upayanya nihil, sebab nggak ada yang mau membaca iklan pop up meski cuma sebentar!
"Nggak ada yang membaca iklan pop-up karena tujuan mereka masuk ke aplikasi untuk menemukan sex, bukan pengetahuan sex," ia menjelaskan.
Sementara Grindr berusaha membela diri, aplikasi kencan populer lainnya seperti Tindr, Growlr, Blued dan Jack'd enggantidak pada mau berkomentar.
Bagaimanapun, menurut Wing-Sie, aplikasi kencan online tak bisa melulu disalahkan walau kontribusinya paling besar dalam peningkatan penularan HIV.
Yang jelas, ke depan, Wing-Sie mengatakan UNICEF bakal mengajak para layanan kencan online untuk berkolaborasi melawan penularan HIV. Namun baru rencan aja, sebab masih belum jelas kerja sama yang dimaksud seperti apa?
Kalian ada yang pakai aplikasi ini?
