Gara-gara Alamat Ditandai Facebook, Keluarga Muslim Ini Dilarang ke Disneyland

Mohammad Tariq Mahmood mengatakan ia dan anak-anaknya tidak diperbolehkan dalam daftar penerbangan tapi dua dari keponakannya diizinkan.

Editor: Elpianur Achmad
mirror
Mohammad Tariq Mahmood menduga halaman Facebook telah menandai kediaman mereka sebagai tempat kelompok ekstrimis 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Hanya gara-gara halaman Facebook dan nama anak diduga terkiat kelompok ekstrimis, mimpi keluarga Muslim Inggris untuk berlibur ke Disneyland Amerika Serikat harus kandas. Pasalnya mereka dilarang masuk ke negara Paman Sam tersebut.

Mohammad Tariq Mahmood mengatakan ia dan anak-anaknya tidak diperbolehkan dalam daftar penerbangan tapi dua dari keponakannya diizinkan melewati area kontrol perbatasan.

Ia beranggapan ini terkait dengan halaman Facebook yang mungkin jadi alasan kenapa mereka dilarang bepergian. Halaman itu menandai alamat rumahnya dan saudaranya yang diduga sebagai kelompok ekstrimis.

"Mereka membawa keluar (mengungkit) hal ini karena saudara saya pernah pergi ke Tel Aviv," ujar Mahmood seperti yang dilansir Mirror.

Keluarga Mahmood dilarang bepergian ke Amerika Serikat untuk berlibur ke Disneyland karena dikira masuk kelompok ekstrimis.

"Tapi kalau kasusnya itu, harusnya mereka tahu ketika mengisi sistem elektronik izin perjalanan (ESTA) kami tujuh atau delapan minggu yang lalu.

"Saa itu dia sedang melakukan perjalanan ke beberapa negara sembilan atau sepuluh tahun yang lalu dan memutuskan untuk mengunjungi Masjidil Haram.

"Kemudian dia dihentikan karena memiliki jenggot yang besar, dan itu saja," ungkap Mahmood.


Mohammad Tariq Mahmood

Mahmood mengatakan kalau terdapat halaman Facebook yang diduga terlibat kelompok ekstrimis yang sudah masuk daftar untuk seorang yang bernama "Hamza Hussain," namun itu bukan anaknya yang berusia 18 tahun dengan nama Hamza Mahmood.

Halaman Facebook itu juga "terkait" ke alamat rumah Mahmood.

Namun dia mengatakan: "Ini bukan halaman Facebook anak saya. Ini memiliki nama yang sama, tetapi tidak sama dengan anak saya."

"Halaman ini juga terkait dengan alamat rumah kami dan itu bisa terjadi karena kebetulan. Saya tidak tahu mengapa hal ini bisa dikait-kaitkan."

"Nama ini bahkan tidak sama. Pihak berwenang harusnya tidak langsung menghubungkan hanya karena ada nama Hamza."

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved