Dipaksa Cukur Jenggot, Perawat Ini Pilih Berhenti Lalu Membantu di Panti Asuhan

Perawat muslim ini diminta mencukur habis jenggotnya bila ingin tetap bekerja. Tetapi karena keyakinannya jenggot adalah sunnah Rasul dia pilih mundur

Penulis: Umi Sriwahyuni | Editor: Elpianur Achmad
zoom-inlihat foto Dipaksa Cukur Jenggot, Perawat Ini Pilih Berhenti Lalu Membantu di Panti Asuhan
www.konfrontasi.com
ilustrasi

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Subhanallah! Inilah pengalaman spiritual seorang pemuda yang berprofesi sebagai perawat. Ketika diterima bekerja di sebuah rumah sakit swasta di Kota Banjarmasin dia menghadapi sebuah dilema.

“Perawat muslim ini diminta untuk mencukur habis jenggotnya bila ingin tetap bekerja. Tetapi karena keyakinannya jenggot adalah sunnah Rasul dia akhirnya memilih mundur sebagai perawat di sana,” ujar Ustad M Yusuf SPd ketika memimpin majelis mingguan ibu-ibu Aisyiah di Masjid Al Jihad Banjarmasin.

Menurut ustad ini, cerita ini disampaikan ayah si perawat kepada dirinya selepas memberikan sebuah tausiah.

Setelah mundur, dia kembali melamar menjadi perawat di rumah sakit yang lain dan kembali diterima.

Namun dalam proses menjalani pekerjaan, dia merasa berbenturan antara sistem kerja dengan akidah yang dianutnya.

“Si perawat ini kemudian kembali memutuskan berhenti dan memilih tawaran yang saya berikan untuk menjadi pengasuh di panti asuhan,” ujar ulama ini.

Ini, menurutnya, menunjukkan keteguhan hati seorang muslim dalam mempertahankan keyakinannya memegang teguh ajaran Alquran dan Sunnah Rasul.

“Memang untuk zaman sekarang sangat jarang muslim yang teguh seperti ini,” ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved