Dirut Baru Bank Kalsel H Irfan Targetkan Pertumbuhan Kredit 12 Persen
Pada 2015, Bank Kalsel menyalurkan kredit sebesar Rp 7,67 triliun. Sementara laba yang dibukukan pada tahun tersebut sebesar Rp 285 miliar.
Penulis: Sudarti | Editor: Elpianur Achmad
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Tantangan yang dihadapi perbankan khususnya Bank Kalsel di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang berlaku mulai tahun ini akan semakin berat. Untuk itu perlu kesiapan, agar tetap memberi kontribusi bagi daerah.
Pesan itu disampaikan Penjabat Gubernur Kalsel Ir Tarmizi A Karim MSc, usai melantik H Irfan sebagai Direktur Utama Bank Kalsel menggantikan Juni Rif'at, Selasa (5/1).
Pelantikan Dirut Bank Kalsel yang berlangsung di lantai 7 Aula Bank Kalsel dihadiri unsur SKPD Provinsi Kalsel, para bupati dan wali kota se-Kalsel, Pemimpin Umum Banjarmasin Post Group HG (P) Rusdi Effendi AR dan undangan lainnya.
Tarmizi berharap Dirut Bank Kalsel yang baru dapat mengembangkan usaha dan mampu memajukan bank milik daerah ini dengan terus melakukan inovasi dalam pelayanannya. Bank Kalsel juga diharapkan mampu menjadi motor penggerak perekonomian daerah.
"Tingkatkan layanan produk dan pembenahan internal agar semakin kompetitif," tandas Tarmizi.
Menurut Tarmizi, perlu sinergisitas dari semua komponen untuk mendukung Bank Kalsel agar semakin eksis. Apalagi tahun ini, dengan berlakunya MEA, maka persaingan di industri perbankan akan semakin berat.
Pada kesempatan itu Tarmizi juga meminta kepada semua stakeholder mendukung agar Bank Kalsel semakin maju dan berkembang.
Seusai diambil sumpahnya, Dirut Bank Kalsel H Irfan menyatakan program kerja yang akan dilakukan tentunya melanjutkan program yang telah ada.
Terkait penyaluran kredit, pihaknya menargetkan pertumbuhan kredit pada tahun 2016 sebesar 12 persen. Pada 2015, Bank Kalsel menyalurkan kredit sebesar Rp 7,67 triliun. Sementara laba yang dibukukan pada tahun tersebut sebesar Rp 285 miliar.
Irfan menyebutkan, penyaluran kredit pada tahun ini lebih difokuskan pada sektor pembangunan infrastruktur, perdagangan dan kredit usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Sedangkan dalam upaya meningkatkan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), baik tabungan, deposito dan giro, menurut Irfan pemberian hadiah melalui program undian dirasa masih efektif untuk meningkatkan nasabah maupun dana simpanannya.
Terkait kinerja Bank Kalsel pada 2015, Irfan mengakui karena kondisi ekonomi agak susah sehingga berdampak pada bisnis perbankan. Namun demikian pihaknya optimistis pada 2016 ini kondisi ekonomi semakin membaik.
Pada kesempatan itu, mantan Dirut Bank Kalsel Juni Rif'at berharap kepada H Irfan agar dapat mengembangkan Bank Kalsel lebih maju dan berkembang lagi, mengingat tantangan bisnis perbankan ke depannya lebih kompetitif. Kemajuan bank tak hanya dirasakan oleh karyawan Bank Kalsel tetapi juga oleh masyarakat Kalsel. (drt)
