Harga Premiun dan Solar Turun, Penjualan Pertalite Ikut Terkerek

Sejumlah SPBU di Kota Banjarmasin sejak pagi dipenuhi warga yang ingin membeli bahan bakar minyak (BBM), baik untuk mengisi kendaraan maupun jeriken.

Penulis: Sudarti | Editor: Elpianur Achmad
banjarmasinpost.co.id/anjar wulandari
Bahan Bakar Minyak (BBM) terbaru Pertamina, yakni Pertalite bakal dijual juga di Banjarmasin. Salah satunya seperti di SPBU Jalan S Parman. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Mulai Selasa (5/1) pukul 00.00 Wita, harga premium dan solar bersubsidi mengalami penurunan. Premium yang sebelumnya Rp 7.300 per liter menjadi Rp 6.950 per liter, solar bersubsidi dari harga Rp 6.700 menjadi Rp 5.650 per liter.

Sejumlah SPBU di Kota Banjarmasin sejak pagi dipenuhi warga yang ingin membeli bahan bakar minyak (BBM), baik untuk mengisi kendaraan maupun jeriken.

Seperti yang terlihat di SPBU di Jalan S Parman Banjarmasin, antrean sepeda motor agar lebih tertib diberikan penghalang kayu agar tak mengganggu arus lalu lintas di kawasan tersebut. Antrean mobil berjejer dua lapis mengular untuk mengisi BBM di SPBU tersebut.

Pemandangan yang sama juga terlihat di SPBU Sabilal Muhtadin dan SPBU di Jalan A Yani Kilometer 5 Banjarmasin.

Ramainya warga mengantre BBM di sejumlah SPBU tersebut karena mulai kemarin harga BBM mengalami penurunan baik premium dan solar bersubsidi, pertamax serta pertalite.

Sebagaimana diungkapkan Rudiansyah, pengawas SPBU Pal 5 Banjarmasin, sejak harga BBM yang baru diberlakukan masyarakat antre ke SPBU, tak sedikit yang pakai jeriken untuk dijual secara eceran.

Untuk antrean yang pakai kendaraan dilayani semua, namun untuk yang mengantre pakai jeriken dibatasi hanya untuk masyarakat sekitar.

"Penjualan premium sempat terhenti karena kehabisan stok pada pukul 12.00 Wita, namun sekarang sudah normal kembali karena pasokan sudah datang," kata Rudiansyah seraya menambahkan, dalam sehari SPBU Pal 5 rata-rata menjual premium 30 kiloliter.

Terkait pemberlakuan harga jual BBM yang baru, Rudiansyah mengatakan untuk premium yang dijual saat ini memang harga baru, karena stok lama tak ada.

Lain halnya dengan solar yang stoknya masih ada sekitar 10 kiloliter lebih, sehingga dijual dengan harga baru tentunya merugi. "Tapi itulah usaha, kita siap menghadapi perubahan harga yang dapat terjadi sewaktu-waktu," tandas Rudiansyah.

Arlin pengelola SPBU Sabilal Muhtadien yang dihubungi terpisah menyatakan, sejak harga SPBU yang baru diberlakukan, antrean terus terjadi sejak pagi. Namun siang harinya sudah agak berkurang.

Sepertinya masyarakat ingin segera menikmati BBM dengan harga yang lebih murah, sehingga ramai-ramai mengantre di SPBU. Itu hal lumrah terjadi, kata Arlin.

Arlin menyebutkan, BBM yang dijual dengan harga baru semuanya pasokan baru, tak ada yang stok lama. Dalam sehari SPBU Sabilal rata-rata menjual 30 kiloliter premium.

Penurunan harga jual pertalite ternyata juga mampu mendongkrak penjualan. Sebelumnya penjualan pertalite rata-rata 1.000-2.000 liter, namun pada Selasa (5/1) terjual 3.000 liter. Sementara penjualan pertamax masih pada kisaran 2.000-an liter dalam sehari. (drt)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved