Kalstar Setop Beroperasi, Bandara Warukin Tabalong Kembali Sepi

Awalnya dia menyatakan pesawat Kalstar sedang dalam perawatan. Namun kemudian dia mengungkapkan bila biaya operasional penyebabnya

Penulis: Dony Usman | Editor: Elpianur Achmad
banjarmasinpost.co.id/dony usman
Penumpang pesawat Kalstar di Bandara Warukin, Tanjung, Tabalong Kalsel, saat masih beroperasi, Desember 2015 lalu. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, TANJUNG, BPOST- Sempat beroperasi sekitar dua bulan lebih sejak akhir November 2015, pesawat ATR 42 milik Kalstar tak terlihat lagi terbang atau mendarat di Bandara Warukin Kabupaten Tabalong, Kalsel

Padahal ketika penerbangan perdana pada 24 November tahun lalu, pesawat berbaling-baling itu
dijadwalkan melayani penumpang tiap Selasa, Kamis dan Sabtu.

Saat dikonfirmasi, Manager Marketing Pusat Kalstar, Zainuddin, membenarkan kondisi itu.

Awalnya dia beralasan pesawat berkapasitas 48 penumpang itu sedang dalam perawatan. Namun kemudian dia mengungkapkan bila biaya operasional yang menjadi penyebab.

“Penumpang dari Warukin ke Balikpapan paling banyak 11 orang. Padahal idealnya harus mencapai 42 orang,” ujar Zainuddin.

Dengan kondisi seperti ini, pihaknya tidak bisa memastikan kapan Kalstar beroperasional lagi.Terkecuali, imbuh dia, ada kerja sama dengan Pemkab Tabalong berupa pemberian subsidi, sehingga bisa menutup biaya operasional.

Secara terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Tabalong, Nanang Mulkani, menilai Kalstar terlalu cepat menghentikan operasi padahal tren jumlah penumpang sudah meningkat.

"Semestinya menurut orang kemenhub, kalau ada maskapai membuka rute baru, harusnya tiga bulan baru dievaluasi," terang Nanang.

Soalnya, sambung dia, berdasar teori dibutuhkan paling tidak tiga bulan untuk promosi edukasi loyalitas dan kultur konsumen.

Namun karena sudah terjadi penyetopan penerbangan, Nanag kini fokus agar status aset clear dan tuntas sehingga dana APBN, APBD Kalsel dan lainnya bisa mengucur. Tujuannya supaya bandara bisa dikembangan dan bisa didarati pesawat ATR 72 milik maskapai besar.

"Jadi untuk Bandara Warukin sementara cooling down dulu.Insya Allah kalau asetnya sudah clear awal tahun ini, ada maskapai yang akan terbang secara permanen. Doakan saja," pinta Nanang. (dny)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved