Sebelum Diselamatkan KBRI Damaskus, TKI Ini 3 Tahun Hidup Dalam Kepungan ISIS

Sri Rahayu datang dari Sumbawa, NTB ke Suriah pada 2 Februari 2011 lewat agen tenaga kerja PT Binhasan Maju Sejahtera dan agen Sana asal Suriah.

Editor: Eka Dinayanti
KBRI Damaskus/BBC
Sri Rahayu, TKW asal Sumbawa ini pernah tinggal kurang lebih selama tiga tahun di kota Raqqa, Suriah yang dikuasai ISIS sebelum dievakuasi awal tahun ini. 

“Saya akan membeli sesuatu ke pasar,” jawab Sri.

Tentara ISIS tersebut lantas memerintahkan ia untuk kembali ke rumah karena tidak didampingi oleh lelaki muhrimnya.

“Untung rokok belum di tangan,” kenang Sri.

Sejak Raqqa dikuasai ISIS, sebagaimana dipaparkan Sri kepada diplomat Indonesia di Suriah, kebutuhan bahan pokok menjadi sangat sulit.

Pada bulan Ramadan 2014, Sri bercerita, dia mengantre hingga menginap di pabrik roti hanya untuk mendapatkan bahan makanan pokok itu.

Sejak menerima informasi tentang keberadaan Sri Rahayu pada Juni 2015, KBRI Damaskus mencari cara untuk mengevakuasi perempuan itu dari Raqqa.

Kendalanya, pemerintah Suriah tak lagi mengendalikan Kota Raqqa, sedangkan akses dari dan ke Raqqa ditutup ketat oleh milisi ISIS.

Setelah menyusun rencana bersama, dipilihlah seorang pegawai agen tenaga kerja yang mengenal wilayah medan pegunungan Aleppo—Raqqa untuk menjemput Sri Rahayu.

Pada waktu yang dianggap tepat, Sri dievakuasi melalui perjalanan darat dari gunung ke gunung secara diam-diam selama enam hari.

Untuk mengelabui pasukan ISIS, Sri Rahayu dan pegawai agen Sana mengaku sebagai suami istri. Sri Rahayu lalu berhasil dibawa ke Kantor Konsuler RI cabang Aleppo pada Januari 2016.

Setelah semua hak dan urusan selesai diperjuangkan di Aleppo, Sri Rahayu diantarkan ke Damaskus pada 12 Maret 2016 .

Saat ini Sri Rahayu, bersama puluhan TKI lainnya, tengah bersiap menuju Indonesia.

Duta Besar RI di Damaskus, Djoko Harjanto menyampaikan, keberhasilan tim KBRI dalam menyelamatkan Sri Rahayu patut diapresiasi.

“Tanpa jejaring yang kuat antara KBRI Damaskus, pemerintah Suriah, dan tokoh masyarakat, mustahil dapat mengemban misi utama perlindungan WNI di tengah gejolak konflik Suriah ini,” ujar Djoko.

Penyelamatan TKI dari wilayah konflik di Suriah, menurut Pejabat Fungsi Konsuler merangkap Penerangan Sosbud KBRI Damaskus, AM Sidqi, bukan kali ini saja.

Menurutnya, KBRI Damaskus juga sukses menyelamatkan seorang TKW asal Subang bernama Casih binti Waan dari kepungan ISIS di kota Deir Ezzor.

Casih kala itu dievakuasi menggunakan helikopter milik militer Suriah.

Sejak konflik meletus di Suriah pada 2011, KBRI Damaskus telah memulangkan sebanyak hampir 13.000 orang WNI dari Suriah.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved