Pesona ‘Ginggang Cempaka’ Mulai Menghentak, Akan Jadi Primadona di Gems Festival Batu Akik 2016

Trend batu akik Indonesia memang mengalami kelesuan tajam, ‘Red Borneo’ yang dulu menjadi buruan para kolektor kini terasa tak lagi dilirik.

Penulis: Umi Sriwahyuni | Editor: Eka Dinayanti
banjarmasinpost.co.id/umi sriwahyuni
Ahmad Wijaya menyerahkan cincin bertajuk Biru Laut Berau sebagai promosi kepada Pemimpin umum Banjarmasin Post Group. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Trend batu akik Indonesia memang mengalami kelesuan tajam, ‘Red Borneo’ yang dulu menjadi buruan para kolektor kini terasa tak lagi dilirik. Walau demikian para kolektor akik di Banjarbaru tetap akan menggebrak, membangkitkan binis batu permata ini melalui South Borneo Gems Festival (SBGF) 2016.

“Kalau ‘red Borneo’ sudah kehilangan masa jayanya, di festival yang akan berlangsung 9-13 Mei 2016 ini akan menyanjung primadona akik baru yaitu ‘Ginggang Cempaka’ yag memiliki pesona lebih wow,” ujar Ahmad Wijaya Kusuma SHut, ketua panitia SBGF 2016 ketika bersilaturahmi dengan Pemimpin Umum Banjarmasin Post Group Gt (P) H Rsdi Effendi AR, Senin (21/3/2016).

Rusdi yang didaulat sebagai penasihat diperlihatkan panitia bagaimana ‘ajaibnya’ Ginggang Cempaka yang mempunyai keunggulan pada serat dalam batu yang penampakannya bisa seolah bergoyang ke kiri dan kanan seperti unsur air.

Ginggang Cempaka ini, menurut Wijaya yang didampingi sejumlah panitia lain, merupakan asli akik dari kawasan Cempaka, Kabupaten Banjar dan kini sudah mulai menghentak bisnis batu akik nasional.

“Pesanan dari Pulau Jawa dan Bali sudah banyak masuk bahkan sudah pula diantarpulaukan, kolektor mulai membesut jenis batu akik ini sebagai primadona,” ujar Wijaya.

Dalam festival yang akan dihelat di Gedung Bina Satria Banjarbaru itu, menurut dia, diadakan penilaian 31 jenis batu akik terbaik satu sampai tiga dan mereka berhak mendapatkan tropi serta uang pembinaan.

“Akan ada 93 tropi yang kami bagikan,” ujarnya.

Selain festival, mereka jua akan membuka sesi lelang batu akik yang bisa diikuti oleh siapa saja pemilik batu yang hendak dilepas ke pasar termasuk milik pejabat bila berkenan. Hasil dari lelang ini, sebagian akan deserahkan sebagai sumbangan sosial.

Dalam pertemuan itu, Rusdi menyambut baik festival yang bertujuan untuk mengangkat kembali dunia per-akik-an yang kini sudah lesu.

“Jangan lupa, desain stan-stan-nya semenarik mungkin sehingga menjadi daya pikat tersendiri bagi masyarakat yang datang,” ujar Rusdi.

Sebab, menurut dia, di festival ini diharapkan bukan hanya bisa melahirkan batu-batu terbaik tetapi juga bisa terjadi transaksi yang signifikan. Kepada Rusdi, panitia mempromosikan sebuah cincin dengan batu jenis Biru Laut Berau.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved