NEWSVIDEO

Bukan Hama Atau Penyakit, Tingginya Kadar Keasaman Tanah Penyebab Matinya Tanaman Padi di Balangan

Keluhan petani terkait padi yang membusuk di Desa Lasung Batu Kecamatan Paringin, Balangan mendapat respon cepat dari Dinas Pertanian

Penulis: Elhami | Editor: Eka Dinayanti

BANJARMASINPOST.CO.ID, PARINGIN - Keluhan petani terkait padi yang membusuk di Desa Lasung Batu Kecamatan Paringin, Balangan mendapat respon cepat dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura Peternakan Perikanan (PTPHPP) Balangan.

Senin (21/3/2016) rombongan bersama Badan Pelaksanaan Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Balangan melakukan pantauan langsung ke lapangan, bahkan di lapangan dilakukan uji coba menggunakan perangkat uji tanah sementara.

Koordinator Pengamat Hama Padi Balangan Wahyudi yang melakukan uji tanah, mengatakan, membusuknya tanaman padi milik warga yang diberitakan kemarin bukan karena serangan hama atau penyakit, tetapi karena kadar tanah tak semestinya.

"Bukan karena hama atau penyakit, setelah kami teliti tanah disini agak masam yakni ph 4, seharusnya netral yakni ph tanah harus 6, selain itu kandungan kalium tanah juga rendah," jelasnya.

Oleh karena itu, lanjutnya untuk memulihkan kadar tanah petani harus mengoptimalkan drainase, irigasi dan pengairan sawah yang baik.

"Selain itu juga pupuk, yang sesuai dengan kadar tanah, yang paling penting juga adalah bekas jerami padi atau batang padi yang sudah dipanen jangan dibuang, biarkan saja berada ditanah, karena itu menyuburkan," katanya.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura Peternakan Perikanan (PTPHPP) Balangan Tuhalus menambahkan, para petani setempat harus memberikan pupuk phoespat dan kalium untuk kesuburan tanah.

"Disini juga penting pengaturan sistem tanam, petani disarankan membiarkan semak belukar untuk mengembalikan kesuburan tanah," ujarnya.

Lebih lanjut dikatakannya, selain itu sistem pengairan air dan drainase, dinas berencana akan membuatkan irigasi dan drainase nantinya.

"Kami juga akan programkan tanam kedua nanti bukan lagi padi, tetapi dengan jagung dan kedelai, sambil merehabilitasi jaringan irigasi," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved