Dua Ledakan di Bandara Brussels, Ribuan Orang Panik, Menjerit, dan Berlarian
Foto-foto yang diunggah ke media sosial memperlihatkan, massa berkerumun dalam keadaan panik bandara. Seorang ibu dan anak laki-laki berlumuran darah
BANJARMASINPOST.CO.ID, BRUSSELS –Dua kali ledakan besar mengguncang Bandara Zaventem, Brussels Belgia, Selasa (22/3/2016). Ribuan orang panik, menjerit, bingung, menangis, dan berlarian tak tentu arah untuk menyelamatkan diri.
Hingga berita ini diturunkan, menurut media setempat, jumlah korban tewas telah bertambah menjadi 17 orang tewas dan puluhan lainnya terluka. Orang-orang berlarian tidak tentu arah, tetapi mereka juga sangat khawatir akan kemungkinan serangan susulan.
Foto-foto yang diunggah ke media sosial memperlihatkan, massa berkerumun dalam keadaan panik bandara. Seorang ibu dan anak laki-laki berlumuran darah di kaki dan wajah mereka. Mereka menangis.
Isteri seorang anggota parlemen Belgia, yang sedang berada di bandara, melaporkan, pecahan kaca dan ubin beterbangan melukai orang-orang di sekitar pusat ledakan.
Orang-orang dievakuasi ke ruangan terbuka, di luar bandara setelah petugas menutup seluruh pelayanan di dalam bandara. Penerbangan untuk semua rute dihentikan sementara.
Saksi mata mengatakan, ketika dua ledakan beruntun itu terjadi, bangunan di sekitarnya berderit. Koresponden Sky News di Timur Tengah, Alex Rossi, yang berada di bandara dalam perjalanan ke Tel Aviv, Israel, mengatakan, "Saya bisa merasakan bangunan bergerak”.
"Ada dua ledakan,” katanya. "Semua orang di sini berpikir, ini merupakan jenis serangan teror sekalipun belum bisa diverifikasi oleh siapapun di bandara,” katanya.
"Tidak tahu bagaimana ledakan itu terjadi. Namun, tampaknya bandara Brussels telah menjadi target serangan teroris,” tambahnya.
"Kami semua sudah dipindahkan keluar menuju pintu darurat. Ada banyak orang yang kebingungan di sini. Namun, ada sejumlah orang sangat marah, dan sangat ketakutan. Ada kekhawatiran, mungkin ada penyerang lainnya."
BACA LENGKAP DI HARIAN BANJARMASIN POST EDISI CETAK, RABU (23/3/2016)
