Diperkirakan Inilah Rute Tugboat Brahma 12 Pertama Berlayar Hingga ke Laut Lepas

Kelompok milisi Abu Sayyaf di Filipina dikabarkan menyandera sebuah tugboat berbendera Indonesia yang berlayar dari Banjarmasin.

Penulis: Ernawati | Editor: Ernawati
youtube/Jetty KPP Hasnur
Kawasan Sungai Puting 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Kelompok milisi Abu Sayyaf di Filipina dikabarkan menyandera sebuah tugboat berbendera Indonesia yang berlayar dari Banjarmasin.

Berita ini ramai dibicarakan di jejaring sosial para pelaut Indonesia.

“There’s confirmed that one tugboat the name is Brahma 12 under rest by Abu Sayyaf in Philipine, the vessel from Banjarmasih with cargo coal bulk (Dipastikan bahwa satu kapal bernama Brahma 12 ditahan oleh Abu Sayyaf di Filipina. Kapal berangkat dari Banjarmasin dengan muatan batu bara),” tulis pemilik akun Facebook atas nama Papae CleonClevy di lini masanya.

Papae merupakan pelaut Indonesia asal Sulawesi Utara. Dan kapal yang dimaksud adalah Brahma 12.

Sebelumnya, Papae juga mengunggah hasil potret layar laman Facebook Peter Tonsen Barahama, yang merupakan nakhoda kapal tersebut.

Dalam port clearence yang beredar disebutkan bahwa tugboat tersebut bertolak dari Banjarmasin menuju Filipina pada Selasa, 15 Maret 2016.

Kapal tersebut mengangkut batu bara dibajak Sabtu (26/3/2016).

Tugboat Brahma 12 milik perusahan Patria Maritim Line, ditangkap milisi Abu Sayyaf sekitar Pulau Jolo.

Juru bicara Kemenlu RI, Arrmanantha Nasi, dalam pesan singkatnya mengatakan, kapal mengangkut 7.000 ton batu bara.

“Kami telah menerima informasi awal dari sejumlah pihak mengenai adanya dua kapal berbendera Indonesia yang dibajak dan 10 WNI awak kapal telah disandera di perairan Filipina,” kata Tata, sapaan akrabnya.

Kemenlu RI telah melakukan penelusuran dan komunikasi dengan pemilik kapal serta sejumlah pihak di Filipina.

“Saat dibajak, kedua kapal dalam perjalanan dari Sungai Puting, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, menuju Batangas, Filipina Selatan,” ujar Tata.

Sungai Puting adalah nama salah satu desa yang terletak di Kecamatan Candi Laras Utara, Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan.

Kawasan ini lebih dikenal sebagai pelabuhan batu bara.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved