TB Brahma 12 Dibajak
Sandera Abu Sayyaf Ini Sempat Telepon Istri, Ini Katanya
Usai itu, pada Minggu (27/3) tiba-tiba ia mendapatkan kabar jika suaminya jadi salah satu koeban penyanderaan kelompok Abu Sayyaf.
Penulis: Restudia | Editor: Mustain Khaitami
BANJARMASINPOST.CO.ID - Kondisi dari korban penyanderaan kelompok Abu Sayyaf di Filipina masih belum diketahui. Pihak keluarga, hanya berharap pada pihak pemerintah.
Seperti yang diungkapkan istri Mahmud, Rasmi yang diwawancara langsung di Ruang Kita, TV One dari Wajo, Sulsel.
Ia mengatakan kabar didapat dari suaminya pada Kamis lalu yang mengatakan masih di wilayah Indonesia.
Usai itu, pada Minggu (27/3) tiba-tiba ia mendapatkan kabar jika suaminya jadi salah satu koeban penyanderaan kelompok Abu Sayyaf.
Rasmi mengaku tak ada firasat khusus. Karena perjalanan ke Filipina bukan kali pertama bagi suaminya. Tapi sudah ketiga kalinya.
Setiap kali pergi, Mahmud yang merupakan kepala kamar mesin di TB Brahma 12 ini selalu mengabari via telepon.
"Minggu ditelepon kantor, katanya begitu," ujarnya.
Menurutnya, pihak keluarega saat ini hanya berharap agar pemerintah yang turun tangan untuk bisa membebaskan seluruh warga Indonesia yang disandera.
"Berharap pemerintah membebaskan semuanya," katanya.
