Keterlaluan! Advokat Ini Bilang Korban Ledakan Granat "Bodo dan Lale", Netizen Pun Marah

“Astagafirullahalazim, setiap pekerjaan mempunyai risiko tidak terduga. Saya sebagai istri dari seorang polisi, gemetar tak karuan membaca komen anda"

Editor: Didik Triomarsidi
kompas.com
Sejumlah petugas kepolisian menjaga gedung tempat ledakan bom jenis granat nenas di kampus Universitas Haluoleo Kendari, beberapa waktu lalu. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BAUBAU - Akibat perkataannya di akun media sosial Facebook, Nardin Alimondo Lawyer, seorang advokat Indonesia dari Pos Bantuan Hukum di Kabupaten Buton dikecam para nitizen, Jumat (1/4/2016).

Hal ini akibat tulisannya yang berbau menghina korban granat meledak di kampus Universitas Haluoleo (UHO), Briptu Muhamad Khaidir.

“Namanya itu polisi bodo alias lale, gimana sambil praktek jinakan granat baru matanya dicewe,” tulis Nardin Alimondo Lawyer dalam akun Facebook miliknya.

Selain itu, Nardin juga menambahkan dalam tulisannya seperti menghina yang tak pantas diucapkan seorang pengacara. Tentu saja, tulisannya tersebut menuai kecaman dari para netizen.

“Astagafirullahalazim, setiap pekerjaan mempunyai risiko tidak terduga. Saya sebagai istri dari seorang polisi, gemetar tak karuan membaca komen anda bapak Nardin Alimondo Lawyer yang terhormat. Semoga bapak selalu di lindungi dalam setiap pekerjaan,” ucap seorang nitizen.

“Orang lain lagi berduka malah ditertawakan,,,gila,, semua yang terjadi itu sudah kehendak Allah SWT,,, tidak perlu menyalahkan orang seperti itu,,, Demi untuk tidak menimbulkan korban banyak,,, tu polisi sudah berusaha untuk melakukannya,,, sampai-sampai seluruh tubuhnya hancur.. harusnya kita bangga dengan usahaya,, bukan ditertawakan,,,” timpal seorang pengguna Facebook yang lain.

Keluarga almarhum BrIptu Muhamad Khaidir, saat dikonfrimasi, mengecam tulisan Nardin Alimondo Lawyer di Facebook. Keluarga almarhum mengatakan, tulisan dalam akun media sosial itu sudah menghina dan memfitnah.

“Kami sangat kecewa, kami sementara berdua, tapi ada orang yang katakan begini. Ini sudah menghina dan memfitnah. Kalau ada keluarga yang ingin laporkan orang ini ke polisi, kami tidak keberatan,” kata istri almarhum Khaidir, Wili Andriani saat ditemui di rumahnya.

Di tempat yang sama, ayah korban, Sakiyuddin, juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap orang yang telah memfitnah anaknya, Briptu Muhamad Khaidir. Padahal, anaknya saat itu sedang bertugas bukan melirik wanita.

“Saya kaget dan kecewa dengan tulisan itu. Saya yakin anak saya sedang bertugas, tidak bermain wanita. Anak saya melakukan itu demi tugasnya kepada negara ini, dia korbankan jiwanya. Kalimat ini sangat terpukul,” tutur Sakiyuddin.

Sejauh ini, belum ada pernyataan klarifikasi dari Nardin Alimondo Lawyer terkait postingan di dalam akun Facebook miliknya. Bahkan, kini akun Facebook milik Nardin Alimondo Lawyer sudah tidak bisa ditemukan lagi atau telah dihapus.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved