Info Sehat

Makan Malam Bikin Gemuk? Ini Kata Ahlinya

Yang membuat badan menjadi gemuk dan kegemukan bukannya “waktu makan”, tetapi besarnya nilai energi makanan yang dikonsumsi tidak sebanding atau

Editor: Mustain Khaitami
dok naturalon
Ilustrasi 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PONTIANAK - Banyak dari kita beranggapan bahwa makan malam membuat seseorang bisa bertambah berat badan. Benarkah seperti itu?

Ahli Gizi Instalasi Gizi RSUD Dokter Soedarso, Juju Juariah, S.Gz, RD mengatakan setiap makhluk hidup memerlukan energi untuk bergerak.

Energi diperoleh dari makanan sumber zat gizi pembentuk energi, terutama karbohidrat (nasi, roti, mie, pati/tepung dan hasil olahnya, gula dan hasil olahnya). Selain karbohidrat juga lemak/minyak (minyak kelapa, minyak sayur, santan, margarine, mentega, gajih).

"Nah, makanan sumber energi inilah yang dapat meningkatkan atau menurunkan berat badan," ungkapnya.

Sebagai contoh, si A setiap harinya membutuhkan energi sekitar 2100 Kalori (Kal). Jika si A lebih sering mengonsumsi makanan kurang dari 2100 Kal maka cadangan energi dalam tubuh A (lemak tubuh) akan dibongkar untuk dijadikan energi sehingga berat badan si A akan turun.

Kebalikannya, jika si A lebih sering mengonsumsi makanan senilai lebih dari 2100 Kal maka kelebihan sumber energi akan disimpan di dalam tubuh sebagai sel-sel lemak.

Penyimpanan cadangan energi menyebabkan sel lemak “menggembung” dan berat badan bertambah, si A menjadi “gemuk” dan jika kelebihan energi terus menerus terjadi makan si A menjadi “kegemukan”.

"Apa hubungannya dengan makan malam? Idealnya konsumsi energi dibagi 3 secara seimbang berdasarkan aktivitas. Misalnya si A membutuhkan energi setara 2100 Kal per hari maka konsumsi energi pada waktu sarapan ya sekitar 800 Kal, makan siang 800 Kal, dan makan malam 500 Kal, kecuali bagi orang yang mempunyai aktivitas tinggi di malam hari. Jika makan malam mengandung energi yang tinggi sedangkan aktivitas rendah maka energi akan disimpan sebagai lemak tubuh, menyebabkan berat badan naik, menjadi gemuk dan bahkan kegemukan. Pada umumnya aktivitas di malam hari rendah, apalagi sekitar 5 - 6 jam digunakan untuk tidur yang hanya membutuhkan energi sedikit saja," katanya.

Jadi dikatakannya yang membuat badan menjadi gemuk dan kegemukan bukannya “waktu makan”, tetapi besarnya nilai energi makanan yang dikonsumsi tidak sebanding atau seimbang dengan aktivitas.

Apalagi jika waktu malam juga diselingi makanan selingan. Makan malam tidak akan membuat kegemukan jika sedikit saja nilai energi. Kandungan energi buah dan sayur tidak banyak, tetapi mengandung serat, vitamin, mineral dan anti oksidan yang dapat memelihara sel dan mencegah penuaan. (tya)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved