TB Brahma 12 Dibajak

Hanya Tahajud yang Bisa Dilakukan Isteri Korban Penculikan Abu Sayyaf

Keputusan pemerintah Indonesia tidak mau membayar uang tebusan sebesar 50 juta peso atau sekitar Rp 14,2 miliar, yang dituntut penculik 10 awak

Editor: Eka Dinayanti
banjarmasinpost.co.id/rahmadhani
Halimatus Syadiah (28), istri salah seorang pelaut korban penculikan Abu Sayyaf 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Keputusan pemerintah Indonesia tidak mau membayar uang tebusan sebesar 50 juta peso atau sekitar Rp 14,2 miliar, yang dituntut penculik 10 awak Tugboat Brahma 12, membuat Halimatus Sa’diah (28) bertambah sedih.

Warga Jalan Tembus Mantuil Gang Ganda Magfirah RT 22 RW 02 Kelurahan Kelayan Selatan Kecamatan Banjarmasin Selatan ini makin mengkhawatirkan keselamatan suaminya, Suriansyah (32).

Apalagi penculik, yang diduga milisi Abu Sayyaf dari Filipina selatan, memberi batas waktu sampai 8 April 2016.

Ibu Abdul Rohman ini pun terus memantau perkembangan melalui televisi dan suratkabar. Dia juga terus berdoa.

“Saya hanya bisa berdoa. Tiap malam saya salat tahajud agar ayah Rohman selamat,” ujarnya saat ditemui BPost, Jumat (1/4).

Selama mengarungi bahtera rumah tangga bersama Suriansyah dua tahun ini, Sa’diah belum pernah ditinggal sejauh ini.

“Biasanya paling jauh ke Tabunganen. Baru kali ini ke Filipina. Katanya perjalanan dari Banjarmasin ke sana 19 hari. Belum balik ke Banjarmasin,” kata dia.

Baca selengkapnya di Banjarmasin Post edisi Sabtu (2/4/2016) atau di epaper.banjarmasinpost.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved