TB Brahma 12 Dibajak
Ini Pengalaman Danlanal Banjarmasin Saat Berlayar di Wilayah Kelompok Abu Sayyaf
Bagi kebanyakan orang bendera tengkorak yang dipasang di sebuah kapal laut identik dengan perompak atau bajak laut.
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Bagi kebanyakan orang bendera tengkorak yang dipasang di sebuah kapal laut identik dengan perompak atau bajak laut. Apa benar seperti itu? Mungkinkah kapal milisi Abu Sayyaf di Filipina selatan yang membajak Tugboat Brahma 12 dan menculik 10 awaknya, dipasangi bendera tengkorak hitam?
Berikut pengalaman sejumlah narasumber BPost, yang pernah lama berada di negara lumbung padi dunia tersebut.
“Kalau ke Filipina saya sering. Saya sering layar ke sana, baik dalam rangka undangan ataupun patroli bersama,” kata Danlanal Banjarmasin Kolonel Laut (p) Haris Bima Bayuseto, Jumat (1/4).
Kapalnya pun selalu melalui perairan Filipina selatan, tempat kelompok Abu Sayyaf kerap beraksi. “Sepak terjang Abu Sayyaf banyak di daerah selatan Filipina seperti Mindanao, Zamboanga dan Tawi Tawi yang berdekatan dengan Malaysia,” katanya.
Selengkapnya baca Banjarmasin Post edisi cetak Sabtu (2/4/2016) atau klik http://epaper.banjarmasinpost.co.id
