Hah? Ketua BPK Ternyata Belum Laporkan Harta Kekayaan Sejak 2010
Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Harry Azhar Azis, belum menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara kepada Komisi Pemberantasan
BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Harry Azhar Azis, belum menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara kepada Komisi Pemberantasan Korupsi selama menjabat Ketua BPK.
Hal ini diketahui berdasarkan data LKHPN yang dipublikasikan melalui situs acch.kpk.go.id, hingga Senin (18/4/2016).
Dalam data tersebut, Harry terakhir menyerahkan LHKPN pada 2010.
Dalam data terakhir yang dipublikasikan KPK hari ini, Harry tercatat masih sebagai anggota DPR RI periode 2009-2014.
Sebelumnya, Harry juga pernah menyerahkan LHKPN pada Desember 2003.
Harry sendiri menjadi Ketua BPK sejak Oktober 2014.
Berdasarkan ketentuan, penyelenggara negara harus bersedia diperiksa kekayaannya sebelum, selama dan sesudah menjabat.
Selain itu, melaporkan harta kekayaannya pada saat pertama kali menjabat, mutasi, promosi dan pensiun.
Berdasarkan data, Harry memiliki sejumlah harta kekayaan dalam berbagai bentuk yang jumlah totalnya mencapai Rp 9.930.243.544 dan 680 dolar AS.
Berikut rincian harta kekayaan Harry:
1. Harta tidak bergerak (tanah dan bangunan). Harry tercatat memiliki tanah dan bangunan di Padang, Sumatera Barat, Jakarta Timur, serta 3 tanah dan bangunan di Bogor, Jawa Barat.
Kemudian, 3 tanah dan bangunan di Depok, Jawa Barat, serta tanah dan bangunan di Kota Batam. Selain itu, Harry juga memiliki 3 bangunan di kawasan Jakarta Selatan.
2. Harta Bergerak Harry memiliki harta berupa alat transportasi yang jumlahnya mencapai Rp755 juta yang terdiri dari 6 kendaraan roda empat. Masing-masing yaitu, mobil Suzuki Futura, Toyota Yaris, Nissan Serena, Nissan X-Trail, Toyota Kijang dan Toyota Corolla.
Selain itu, Harry juga memiliki harta bergerak lainnya seperti logam mulia senilai Rp50 juta.
3. Surat Berharga Dalam data LHKPN, Harry memiliki surat-surat berharga yang jumlahnya mencapai Rp1.150.641.566. Beberapa surat berharga tersebut terdiri dari investasi hasil pendapatan pada 2002 dan 2003.
4. Giro dan Setara Kas Harry memiliki harta yang berasal dari hasil sendiri, yaitu penambahan data harta kekayaan, penghapusan data karena dikonsumsi dan perubahan data karena penambahan atau pengurangan sebesar Rp5.566.595.578.
Kompas.com telah mencoba menkonfirmasi KPK mengenai hal laporan ini.
Direktur Pendaftaran dan Pemeriksaan LHKPN, Cahya Hardianto Harefa sedang mencari tahu apakah ada data pelaporan Harry yang sudah diterima namun belum dipublikasi melalui situs ACCH.KPK.go.id.
"Akan diperiksa, apakah sudah ada data laporan yang baru tapi belum dipublikasikan," kata Cahya saat dihubungi, Senin.
LHKPN milik Harry Azhar Azis menarik perhatian publik sejak namanya disebut masuk ke dalam "Panama Papers" yang diungkap Koran Tempo. Berdasarkan dokumen itu, Harry Azhar diketahui memiliki aset dan simpanan di luar negeri.
Harry sendiri mengaku telah mendatangi kantor Direktorat Jenderal Pajak untuk menyampaikan klarifikasi terkait namanya yang tercantum dalam dokumen 'Panama Papers'. Dia menilai persoalan itu sudah clear.
